AMBON, Siwalimanews – Guna mengembangkan wawasan dan pemahaman mahasiswa tentang kerja jurnalis, mahasiswa Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) program studi Budaya dan Agama, jurusan Komunikasi Massa melaku­kan studi lapangan di Harian Pagi Siwalima, Rabu (20/7).

Sedikitnya lima mahasiswa di­dampingi dosen pengampu mata kuliah Komunikasi Massa, Neltji Siahaya dan diterima Pimpinan Re­daksi, Lootje Pattipawae bersama koordinator liputan, Batje Warlauw.

Dalam kegiatan tersebut, maha­siswa memberikan sejumlah perta­nyaan mengenai bagaimana menjadi seorang jurnalis dan bagaimana cara jurnalis mencari, mengolah mengedit berita dan selanjutnya dipublikasi dan diketahui publik.

Merespon pertanyaan para maha­siswa, Pimpinan Redasi Harian Pagi Siwalima Lootje Pattipawae menje­laskan, jurnalis adalah orang yang secara teratur melaksanakan kegia­tan jurnalistik yakni, mencari, mem­peroleh, memiliki, menyimpan, me­ngolah, menyampaikan informasi baik itu dalam bentuk tulisan, suara, gambar dan video.

Selain itu, siapa saja bisa menjadi jurnalis yang penting memiliki kemampuan, pengetahuan, etika dan keterampilan.

Baca Juga: Abua: Belajar Menjadi Langkah Mentransformasikan Pendidikan

“Siapa saja bisa menjadi jurnalis, asalkan memiliki kemampuan, keterampilan mencakup kegiatan 6 M, mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyam­paikan informasi. Memiliki etika, dan penting juga cinta terhadap peker­jaan, harus banyak baca, banyak belajar,” ujarnya sembari menam­bahkan tentang sistim kerja di media terutama media cetak Harian Pagi Siwalima.

Pattipawae mengapresiasi IAIN khususnya jurusan komunikasi massa pada program studi agama dan budaya yang menjadikan Siwa­lima sebagai salah satu media untuk mahasiswa studi lapangan.

Dalam studi lapangan itu, para mahasiswa ini diberikan tantangan awal dengan mewawancarai dosen pengampu mata kuliah Komunikasi Massa IAKN Ambon tentang tujuan studi lapangan ini dan mengapa Siwalima yang dipilih untuk mela­kukan studi lapangan ini.

Siahaya menjelaskan, tujuan dila­kukan studi lapangan di Siwalima supaya mahasiswa mengenal lebih dekat cara kerja jurnalis khususnya media  cetak.

“Yang mengikuti studi tersebut ada 6 orang mahasiswa tetapi yang hadir hanya 5 orang saja.  Studi yang sudah dijalankan hari ini baik jadi mahasiswa yang melakukan studi lapangan disini sudah mendapatkan bekal dengan baik dari pihak media, dan itu sangat itu sangat membantu untuk membuka cakrawala berpikir dari mahasiswa untuk mengetahui bagaimana manajemen kerja di media, bagaimana peliputan, bagai­mana pelaksanaan penginputan dilapangan, bagaimana reportasi dan lain sebagainya,” ujar Siahaya.

Dijelaskan, kelanjutan dari studi lapangan ini nantinya mahasiswa akan diajarkan atau dibekali dengan jurnal dunia jurnalistik, yang mu­ngkin kedepannya mahasiswa dapat mempraktekkan itu ketika selesai studi.

“Karena salah satu profil kelu­lusan dari prodi Agama Budaya adalah dapat menghasilkan seorang jurnalis,” katanya sembari menam­bahkan, memilih Siwalima sebagai tempat untuk mahasiswa melakukan studi lapangan, karena selain per­nah memiliki hubungan emosional dengan Siwalima karena pernah bekerja di Siwalima. Tetapi juga Siwalima merupakan salah satu media cetak lokal yang lolos terve­rifikasi di dewan pers. (S-09)