AMBON, Siwalimanews – Wilayah Laut Banda kembali diguncang gempa dengan maginitudo 6,0 skala richter pada, jumat (10/11) sekitar pukul 12.05.38 WIT.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan, berdasarkan hasil analisis BMKG, menunjukkan gempa ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,9. Episenter gempa terletak pada koordinat 5,97° Lintang Selatan, 130,21° Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 253 kilo meter arah Barat Laut Tanimbar, Provinsi Maluku pada kedalaman 53 km.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas deformasi batuan (kerak bumi). Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa, gempa ini memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip),” tulis  Daryono dalam rilisnya yang diterima redaksi Siwalimanews, Jumat (10/11).

Ia mengaku, gempa ini berdampak dan dirasakan di daerah Banda dengan skala intensitas II MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.

Hasil monitoring BMKG untuk gempa Laut Banda dengan magnitudo 7,2 SR yang terjadi pada 8 November kemarin hingga 10 November hari ini  pukul 13:10:00 WIT menunjukkan adanya 115 aktivitas gempa susulan ( aftershock ) dengan magnitudo terbesar 6,8 SR

Baca Juga: Pemkot Ambon Raih Penghargaan KTI

Ia menghimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya serta dihimbau untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah, serta pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi,” himbaunya.(S-25)