AMBON, Siwalimanews – Gubernur Maluku Murad Ismail atas nama Mendagri melantik dan mengambil sumpah Mukti Keliobas dan Idris Rumalutur sebagai Bupati dan Wakil Bupati Seram Bagian Timur, serta Johan Gonga-Muin Sogalrey sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Aru.

Pelantikan kedua bupati dan wakil bupati yang dipusatkan di Lantai VII Kantor gubernur, Jumat (26/2), berdasarkan SK Mendagri Tito Karnavian Nomor 131.81-380 Tahun 2021 tentang Pengesahan Kepala Daerah dan Wakil Kepada Daerah hasil pilkada serentak pada kabupaten di Provinsi Maluku.

Gubernur dalam sambutannya mengatakan, dengan dilantiknya bupati dan wakil bupati SBT dan Aru sebagai pertanda berakhirnya pesta demokrasi yang telah berlangsung selama  kurang lebih 6 bulan di dua daerah ini.

Oleh karena itu, selaku pimpinan daerah, ia minta kepada kedua bupati dan wakil bupati serta seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Aru dan SBT, untuk melupakan masa kompetisi dan persaingan politik yang terjadi selama ini.

”Saudara bupati dan wakil bupati wajib merangkul dan mengikutsertakan seluruh potensi dan sumber daya daerah dengan baik. Sebaliknya sebagai stakeholder saudara juga berkewajiban mendukung dan mensukseskan agenda kerja para pimpinan yang telah dipilih oleh mayoritas masyarakat,” ujar gubernur.

Baca Juga: Wamen Agraria Resmi Pusat Pelayanan Pertanahan di Bursel

Kepada kedua bupati dan wakil bupati ini, gubernur juga minta agar dalam masa pandemi ini, seluruh kegiatan di bidang kesehatan, terutama menyangkut covid, harus benar-benar dikawal, sehingga wabah ini dapat dikendalikan, namun aktivitas masyarakat di bidang ekonomi serta pembangunan harus terus digerakan sesuai rencana

Selain itu, sebagai daerah yang terus berpacu dengan pembangunan, ada banyak sumber daya alam dan potensi daerah yang belum dikelola.

”untuk itu saya minta kerja keras dari saudara bupati dan wakil bupati guna mendorong roda perekonomian, dengan mengupayakan pengembangan PAD, permudah hadirnya investasi yang membuka lapangan kerja baru,” pesan gubernur.

Gubernur juga minta agar kedua bupati ini, perbanyak progam pemberdayaan masyarakat. Disaat yang sama, rumah sakit dan puskesmas juga harus mampu memberikan layanan kesehatan, karena betapa pentingnya membuka akses.

Untuk program satategis Maluku sebagai LIN dan pelabuhan baru atau new port maupun blok abadi Masela akan segera hadir di Maluku. Manfaatkan peluang ini, agar generasi muda turus terlibat aktif di dalamnya dan bukan menjadi penonton di rumah sendiri.

“Saya ingatkan saudara tidak bekerja sendiri. Ada sejumlah institusi lain, pihak legislatif, yudikatif, aparat keamanan TNI dan Polri maupun instansi swasta, ormas/LSM serta rakyat awam yang menunggu hasil kerja saudara-saudara. Karena itu bangun komunikasi, kolaborasi dan koordinasi yang efektif dengan mereka semua, sehingga tercipta kerja sama yang baik di daerah,” pinta gubernur.

Pada kesmepatan itu gubernur juga mengingatkan agar dalam bekerja, jangan hanya bupati dan wakil saja, namun masyarakat dan stakeholder juga harus dilibatkan.

Hubungan wakil bupati dengan bupati, dimana-mana biasa terjadi hal-hal yang sebenarnya tidak perlu terjadi. Namun perlu diingatkan bahwa, jika wakil bupati ingin jadi orang hebat, maka harus rendah hati tak boleh sombong dan jangan lihat keatas, namun harus ke samping.

”Wakil bupati mau jadi orang hebat yang pertama harus rendah hati, jangan sombong, harus merasa cukup dan sykuri saja apa yang ia dapati dan mampu jaga diri dari hal-hal yang belum jelas. Jangan berandai-andai sehingga lupa akan dirinya sebagai wakil, serta jangan menghalalkan segala cara, itu juga menjadi salah satu faktor yang membuat bupati dan wakil bersitegang,” tandasnya.

Gubernur pada kesempatan itu juga menyampaikan apresiasi dan terima kaksih kepada mantan wakil bupati SBT dan sekda SBT serta Aru yang telah menjalankan tugas sebagai Plh bupati selama beberapa hari.

”Akhirnya kepada pak Johan Gonga-Muin Sogalrey dan Abdul Muki Keliobas-Idris Rumalutur saya ucapkan selamat bertugas di daerah masing-masing,” tandasnya. (S-39)