Lakukan Aksi Demo
Sjair Sebut KPU Aru Gagal Paham
DOBO, Siwalimanews – Pasangan bupati dan wakil bupati Aru dari calon perseorangan, Viktor Sjair-Ros Gaelagoy bersama ratusan masa melakukan aksi demontrasi di depan KPU Aru dan Bawaslu Aru.
Dalam orasi, Sjair mengatakan, KPU Aru dinilai gagal paham karena tidak memahami aturan sendiri.
Hal ini terkait dengan hasil tidak bentuk tim verifikasi tetapi tim pengecekan data dukungan perseorangan.
Selain itu, data dukungan perseorangan diinput pada aplikasi Sistem input pencalonan (Silon) dan di cek serta hasilnya di awasi langsung oleh Bawaslu Aru data dukungan kita melebihi ambang batas sebagai mana dalam syarat dukungan 6595.
Dikatakan, berdasarkan data hasil input data sir-sir pada aplikasi Silon 6944 dan di verifikasi secara pisik 6933. “Kita cetak berdasarkan data yang ada pada Silon yang kemudian di Sampit ke dokumen B1 dan B1KWK,” jelasnya.
Baca Juga: Akademisi: Demo BNI Ambon Hak NasabahSementara komisioner melakukan penolakan data berdasarkan catatan waktu print, data ini yang di jadikan KPU Aru sebagai data terlambat,” ujarnya.
Sementara, hasil input data dari aplikasi Silon itu yang menjadi dasar yakni sebelum 00.00 Wit tangga 23 Februari, dan bukan gunakan catatan print yang sudah melewati pukul 00.00 Wit sudah tanggal 24 Februari sehingga data kami dinyatakan tidak memenuhi syarat dukungan.
Selain itu, syarat penyebaran dukungan kita ada pada 10 wilayah kecamatan dan bukan enam wilayah.
Dikatakan, kronologisnya, hasil tim pengecekan/verifikasi hasil melampaui ambang batas persyaratan dukungan calon perseorangan, namun sekitar 30 menit rapat komisioner KPU Aru, dan mengundang kita secara lisan, kemudian komisioner Bawaslu Aru, Batjo Djabumir menanyakan ini rapat atau apa, namun jawaban salah satu komisioner KPU Aru menyatakan ini rapat biasa.
Namun, sangat disayangkan tiba-tiba yang muncul di slite adalah tampilkan berita acara.
Yang menjadi pertanyaan, keputusan yang dikeluarkan oleh KPU itu adalah rapat pleno sesuai aturan yang berlaku.
Bukan keputusan yang di buat-buat sesuka hati dan mengabaikan aturan yang ada.
Selain itu, dalam tampilan slite harus di tampilkan uraian penyebaran dukungan, dan itu tidak mampu di tampilkan oleh KPU.
Hal ini kemudian dikonfirmasi langsung dengan petugas verifikasi KPU Aru terkait pernyataan komisioner KPU Aru bahwa data terlambat di bantah oleh petugas tersebut yang menyatakan data tidak terlambat berdasarkan hasil input pada Silon.
“Lalu yang di maksudkan komisioner KPU Aru yang menyatakan dukungan kita tidak cukup, dasar dan unsurnya dimana,” tanya Sjair.
Demontrasi kemudian berlanjut ke kantor Bawaslu Aru dengan mendapat pengawalan oleh puluhan anggota kepolisian.
Dalam orasi singkatnya, Ros Gaelogoy Mengharapkan dukungan moral dari Aru, agar dapat mengawal proses demokrasi di Aru berjalan dengan baik, sehingga proses demokrasi di Aru dapat berjalan dengan baik, tanpa ada intimidasi dari manapun, tanpa ada perbedaan ras, golongan atau suku manapun yang hanya karena kepentingan tertentu.
“Tanggung jawab kita bersama anak-anak Aru untuk menyuarakan ya pesta demokrasi didaerah ini dan sebagai amanah negara kepada Bawaslu dari pemerintah, maka kami juga berdoa bersama agar proses ini berlangsung dengan tertib, aman dan damai,” katanya.
Tinggalkan Balasan