AMBON, Siwalimanews – Setelah berhasil mengunci tiket ke babak 16 besar, tim nasional Prancis di match­day ketiga grup D yang akan bersua Tunisia diprediksi bakal merotasi para pemain­nya.

Laga yang akan berlang­sung di Education City Stadium, Ar Rayyan, Qatar, Kamis (1/12) pukul 00.00 WIT tersebut juga akan menjadi penentuan nasib dari tima nasional Tunisia yang kini baru mengantongi 1 poin, dari hasil imbang 0-0 melawan Denmark.

Pada laga kali ini Prnacis datang dengan penuh percaya diri, sebab selain menang atas Denmark 2-1 serta menang saat berhadapan dengan Australia 4-1, Antoni Grismen cs ini juga telah mampu mematahkan kutukan juara bertahan, yang mana juara bertahan edisi sebelumnya selalu gagal lolos ke babak 16 besar di edisi selanjutnya.

Sebut saja sejak Italia juara dunia tahun 2006, kemudian Spanyol yang menjuarai edisi 2010 tumbang dari lawan-lawannya di piala 2014, selanjutnya Jerman juara tahun 14 gagal lolos ke babak 16 besar di p 2018.

Walau telah mematahkan kutukan tersebut dengan berhak lolos ke 16 besar, namun apakah Les Bleus mampu keluar sebagai juara grup atau lolos dengan status runner-up. Apalagi di putran terakhir babak penyisihan ini Prancis harus menghadapi Tunisia yang dipredikasi akan bermain ngotot untuk meraih tiga poin demi menjaga asa untuk lolos ke 16 besar.

Baca Juga: HL Minta Dirut PLN Prioritas Daerah 3T di Maluku

Walaupun Tunisia naninya menang atas prancis, namun untuk menentukan lolos atau tidaknya mereka masih bergantung pada hasil pertandingan antara Australia vs Denmark.

Jika berakhir imbang 0-0, Tunisia berpeluang lolos ke babak 16 besarterbuka lebar, namun masih dengan syarat harus menang dari Prancis dengan skor paling kecil 2-0 atau lebih.

Melihat ambisi Tunisia dan peluang Tunisia yang masih bisa lolos, maka Prancis yang ingin keluar sebagai juara grup patut waspada dengan Tunisia yang diprediksikan akan tampil all out untuk meraih tiga poin penting dalam laga ini.

Apalagi tim Tunisia akan menaruih harapan untuk Youssef Msakni yang memiliki jiwa kepempinan yang tinggi sebagai seorang kapten tim. Pemain sayap berusia 32 tahun tersebut telah bermain untuk Tunisia sebanyak 87 kali dengan mengkoleksi 17 gol.

Sementara di Les Blues walaupun diprediksi bakal merotasi pemain, namun Didier Dschamp dipastikan akan mengandlkan Kylian Mbappe yang tampil memukau di dua pertandingan awal penyisihan grup D, ia kini juga jadi top skor sementara Piala Dunia Qatar 2022 dengan 3 gol.

Ungguli Prancis 

Mantan punggawa tim nasional pada Piala Tiger 2022 Imran Nahu­marury mempredikasi pertandingan di matchday ketiga antara prancis berhadapan dnegan Tunisia akan dimenangkan oleh Les Blues dengan skor 3-1.

“Kalau dilihat head to head kedua tim, Prancis masih unggul atas Tunisia, sehingga saya prediksi skor akhir 3-1 untuk kemenangan prancis,” ujar mantan pencetak gol ke gawang Kamboja di piala AFC tahun 2000 ini kepada Siwalimanews melalui telepon selulernya, Selasa (29/11).

Menurutnya, dari empat perte­muan kedua tim sejauh ini tercipta di laga persahabatan, dua keme­nangan yang diraih Prancis selalu terjadi saat mereka main di kandang sendiri. Untuk itu, tekanan akan pasti ada pada Tunisia, yang di laga pertama kalah dari Australia, kemu­dian di laga kedua hanya bermain imbang tanpa gol dengan Denmark.

Untuk itu, Wahbi Khazri dan kawan-kawan harus menang, biar tetap menjaga peluang lolos ke 16 besar. Bahkan, jika menang Tunisia masih berhitung poin atau selisih gol dengan Australia jika menang atas Denmark, begitupun sebeliknya jika Denmark menang atas Australia.

“Pada laga ini juga pelatih Prancis Didier Deschamps pasti laukan rotasi  walaupun  pertandingan ini juga penting bagi Prancis. Rotasi tetap akan dilakukan, sehingga nama-nama seperti Marcus Thuram, kengsley Coman dan Eduardo Camavinga dipastikan akan men­dapt menit bermain dan memberikan waktu recovery buat pemain inti, dan rotasi ini juga tidak akan berpengaruh dengan kualitas permainan Prancis, yang terpenting  para  pemain tetap focus dan tidak meremehkan Tunisia,” ujar mantan punggawa Persija Jakarta ini.

Di sisi lain kata Imran, Tunisia dipastikan  tidak akan banyak mengubah susunan pemain seperti saat menghadapi Australia. Jalel Kadri masih akan berharap pada pemain seperti Youssef Msakni di laga nanti, namun Tunisia akan tetap mendapatkan kesulitan.

Sampai sejauh ini saya lihat perhelatan piala dunia kali ini berbeda dengan piala dunia 4 tahun lalu, dimana 8  trends emerged after 16 match, 1- long  balls to avoid pressure 2-Counter Pressing with  multiple players 3-Increase in the Numbers  of goals from Crosses (14 Crosses les to goals) 4-High intensity  5-High pressing 6-Attacking Flexibility 7-Defending  Flexibility 8-Quich transition.

Pertandingan kali ini jika pelatih les Blues Didier Deschamps masih tetap memakai formasi  4-2-3-1 dan tak ingin kehilangan 3 poin, maka para pemain yang akan diturunkan yakni, Hugo Lloris, Benjamin Pavard, William Saliba, Ibrahima Konate, Theo Hernandez, Jordan Veretout, Eduardo Camavinga, Kylian Mbappe, Matteo Guendouzi, Ousmane Dembele, Antoine Griezmann.

Sementara di kubu Tunisia diyakini masih tetap dengan formasi 3-42-1 yang akan dipakai oleh pelatih Jalal Qaderi dan masih mengandlkan para pemain, Aymen Dahmen, Dylan Bronn, Yassine Meriah, Montassar Talbi, Mohamed Drager, Eliyes Skhiri, Aissa Laidouni, Ali Al-Abdi, Naim Sliti, Youssef Msakini dan Issam Jebali. (S-06)