AMBON, Siwalimanews – Walikota Ambon, Richard Louhena­pessy menegaskan pihaknya sampai sekarang masih mengkaji sekolah tatap muka. Keinginan masyarakat untuk Se­kolah di Kota Ambon segera berlakukan pembelajaran tatap muka (PTM) rupanya tidak mudah.

Mengingat Kota Ambon belum ter­masuk daerah yang wajib melakukan PTM, maka sampai dengan saat ini Pemkot Ambon masih mengkaji kesiapan dan kondisi penyebaran Covid-19.

“Saya berharap, kalau bisa penyebaran turun lagi, Covid ini dia landai lagi supaya kita mengambil kebijakan segera untuk anak-anak belajar tatap muka,” ungkap Louhenapessy kepada wartawan di Balai Kota Ambon, Selasa (7/9).

Louhenapessy mengungkap­kan, proses belajar-mengajar dalam masa pandemik ini tak dapat dilakukan se­enaknya saja. Dikarenakan pihaknya tidak mau mengambil resiko terkait dengan penularan yang bisa saja terjadi akibat langkah yang gegabah.

“Karena memang untuk sekolah ini butuh kajian dan perimbangan khusus,” tegasnya.

Baca Juga: Uniqbu Kampus Swasta Terbaik di Maluku

Dikatakan, proses ini akan dimulai dengan sekolah tatap muka yang mungkin saja dimulai dari jenjang sekolah menengah pertama (SMP). “Nantilah mulai dengan SMP dulu. Karena mereka sudah akilbalik yang artinya mereka sudah mulai mengerti. Kalau SD ini belum bisa,” ujar Louhenapessy.

Nantinya tambah Louhenapessy, setelah itu baru diikutsertakan murid SD, tapi jenjang kelas empat sampai dengan enam, karena untuk kelas satu sampai dengan tiga, belum memahami bahaya penularan Covid-19. “Jangan sampai kita euforia lalu menim­bulkan kluster baru. Nah, itu berat sekali buat kita,” bebernya.

Meski begitu ia berjanji dalam waktu dekat proses belajar mengajar secara tatap muka pasti akan dilaksanakan. “Bisa saja kalau minggu yang akan datang ini kondisi sudah landai, bisa ajah kita ambil kebijakan. Tapi sekarang ini lagi proses persiapan dalam seminggu dua minggu ini. Itu harus dipersiapkan betul,” pungkas Louhenapessy. (S-52)