AMBON, Siwalimanews – Wakil ketua Komisi I DPRD Maluku Yantje Wenno, minta kepada pihak kepolisian untuk mendirikan pos parmanen di perbatasan antara Desa Ori dan Kariuw, untuk menghindari terjadinya lagi hal-hal yang tak diinginkan terjadi.

Wenno yang juga Ketua Fraksi Partai Perindo Amanat Berkarya di DPRD Provinsi Maluku ini juga sangat menyangkan kejadian bentrokan yang terjadi antara kedua desa bertetangga ini .

“Sebenarnya masalah ini tidak bisa terjadi seperti sekarang, sebab pada tiga bulan yang lalu, warga Kariuw sudah menyurati ke DPRD Maluku soal situasi disana yang bisa mengarah ke konflik, dimana mereka minta ada pos Brimob di perbatasan kedua desa agar tidak terjadi konflik, namun ini tak ditanggapi serius oleh pihak kepolisian,” ungkap Wenno kepada Siwalimanews melalui telepon selulernya, Rabu (26/1).

Karena tak ditanggapi, warga Kariuw juga minta Ketua Sinode GPM untuk meneruskan permintaan mereka ini ke pihak kepolisian dalam hal ini Polda Maluku.

Namun, lagi-lagi pihak Polda tak menanggapinya dengan serius, dimana mereka hanya mengutus Kapolresta yang saat itu dijabat oleh Kombes Leo Surya Nugraha Simatupang untuk turun ke sana memberikan himbauan.

Baca Juga: Kapolri Terima Kunjungan Kepala Kepolisian Malaysia

“Saat itu ketua Sinode juga ikut turun, bahkan sempat memimpin ibadah, sekaligus untuk meredakan situasi dan kondisi disana,” tutur Wenno.

Pada kesempatan itu Wenno juga menghimbau kepada warga kedua desa, baik Ori maupun Kariuw untuk bersabar diri dan percayakan masalah ini ditangani oleh aparat kepolisian.

Wenno juga menyampaikan ucapan turut berduka cita kepada mereka yang menjadi korban dalam peristiwa ini, serta meminta masyarakat Maluku agar tidak terprovokasi, dengan isu-isu menyesatkan yang dapat mengganggu situasi kamtibmas di daerah ini.

“Sekali lagi saya minta kepada pihak kepolisian agar menempatkan pos parmenan di perbatasan kedua negeri ini demi menghindari hal-hal yang tak diinginkan bersama terjadi kembali,” pinta Wenno. (S-21)