USAI dilantik, Bupati Maluku Barat Daya (MBD) Benyamin Th. Noach, S.T bersama dengan Wakil Bupati Drs. Agustinus L. Kilikily, M.Si, mengunjungi kantor Sinode GPM Kamis (29/4). “Kami ingin berkunjung ke Sinode GPM. Kami ingin menyampaikan terima kasih karena MPH Sinode GPM berkenan dapat menerima kami yang baru saja dilantik,” ungkap Bupati.
Kunjungan ini juga sekaligus menjadi harapan agar dapat bersinegri bersama Sinode GPM dalam mewujudkan pembangunan disegala bidang.
Kedatangan bupati dan wakil bupati ini disambut Ketua Sinode Pendeta Elifas Tomix Maspaitella didampingi Sekum Pendeta S. I. Sapulete, Wasekum Pendeta R. Rahabeat, Wakil Ketua I Pendeta L. Bakarbessy dan Anggota MPH Pendeta N. Souisa.
Maspaitella mengatakan, setiap pemimpin yang terlahir dari proses demokrasi rakyat tentu akan didukung untuk berjalan bersama Pemkab MBD.
Maspaitella juga menyampaikan harapnnya terhadap Bupati dan Wakil Bupati MBD; “Berproses bersama sampai selesai sebagai mitra, agar dapat menjadi contoh bagi masyarakat,” pintanya.
Sebagai langkah awal, Benyamin Noach selaku Bupati, melihat adanya sumber daya manusia yang ada di Sinode GPM untuk dapat bersinergi bersama GPM melalui unit kerja Media Center GPM, saya sudah berkoordinasi dengan Pendeta Maryo Manjaruni selaku Ketua Media Center GPM untuk melakukan pembaharuan atau pengembangan terhadap sistem data di MBD, yang meliputi data penduduk, data orang miskin, bantuan-bantuan sosial dan layanan publik seperti pembuatan KTP, data kesehatan dan Pendidikan dan sebagainya.
“Semua itu akan digarap berbasis Web untuk menjawab Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) sehingga data dapat dikendalikan satu pintu secara real time, sebab  berawal dari data yang benar, berkualitas, dan akurat akan mendukung proses perencanaan pembangunan daerah, dan terjadinya efisiensi,” ungkap Noach.
Noach juga memaparkan beberapa program pengembangan yang akan dilakukan dibidang Infrastruktur, Pertanian, dan Peternakan. Terkait hasil alam, Benyamin menyampaikan bahwa warga MBD bisa mengolah namun terbatas dengan alat.
Bupati juga memaparkan realitas kondisi kehidupan di MBD.
Ia menjelaskan, di Kabupaten MBD dalam realitas listrik juga masih menjadi pekerjaan rumah dan trasportasi antar pulau satu ke pulau yang lain juga menjadi kendala, memang saat ini tarnsportasi sudah ada, namun harus menunggu berhari-hari, jika menunggu berhari bahkan seminggu menjadi kendala soal waktu dan efesiensi kerja. Kalau listrik dan transportasi lancar tentu akan mendukung produktifitas pangan lokal dalam kaitan pemasaran antar pulau di MBD untuk peningkatan ekonomi rakyat.
“Ketahanan pengan lokal harus diimplementasi karena itu budidaya hasil alam, transportasi antar pulau, kelistrikan harus dibenahi, setidaknya dapat meningkatkan mobilitas laju pertumbuhan ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Bupati juga mengungkapkan harapannya terkait peningkatan pendidikan di MBD. Berdasarkan realita yang terjadi, hanya SD negeri yang diperhatikan oleh Pemerintah. Oleh sebab itu Bupati mengusulkan agar sekolah Yayasan GPM yang ada di MBD dijadikan sebagai sekolah negeri. Hal ini juga dapat mendorong perkembangan dari siswa dan juga guru.
Menanggapi hal ini Elifas Maspaitella selaku Ketua Sinode GPM menjelaskan, GPM akan melakukan pengembangan sekolah-sekolah Yayasan, setidaknya ada satu yang menghasilkan ‘Sekolah Model”, serta menghasilkan satu sekolah model, menjadi target pencapaian Sinode GPM kedepannya.
Maspaitella juga menyampaikan GPM siap bersinergi dengan pemerintah untuk upaya pemberdayaan masyarakat.
“Presiden umumkan kabupaten tertinggal, ada 6 Kabupaten di Maluku, 2 di Maluku Utara dan semua merupakan bagian dari GPM. Kita rancang dan bersinegri bersama untuk hal ini. Fokus kita untuk sumber pangan lokal sebagai simbol ketahanan ekonomi daerah” ungkap Maspaitella. Hal ini yang mau didorong agar masyarakat kita berdaya secara ekonomi, melalui potensi mereka,” katanya. (S-50)