AMBON, Siwalimanews – Orang Muda Katolik mengikuti Kirab Salip Indonesia yang mengelilingi Kota Ambon dari Laha sampai finish di Gereja Katedral Santo Fransiskus Xaverius, Ambon, Minggu (19/3).

Setelah Salib Yesus tiba, di dalam Gereja katedral diikuti ratusan anak muda katolik yang datang dari berbagai stasi mengikuti misa kudus yang dipimpin Uskup Amboina Mgr. Seno Inno Ngutra.

Rangkaian kegiatan ini sendiri digelar untuk menyambut perayaan hari Paskah pada 9 April 2023.

Uskup dalam sambutan usai Misa Kudus mengatakan dirinya mendukung apa yang dilakukan oleh Orang Muda Katolik.

“Ada sukacita ada kegembiraan ketika anda orang muda bangkit untuk mengambil peran dalam kehidupan bergereja,” kata Uskup Amboina.

Baca Juga: Diduga Dibeking Oknum, Ruko Dibangun Tanpa Ijin

Dirinya mengaku teringat ketika rapat para uskup, para imam di Bandung belum lama ini. Ada seorang Uskup dari Keuskupan Purwokerto mengatakan pertanyaan kepada semua yang hardir.

Ia bertanya kepada kepada para Uskup, imam bahwa untuk apa para Uskup, imam mengum­pulkan uang yang banyak.

Ia menjelaskan bahwa mengumpulkan bukan sekedar kegiatan pastoral secara umum, tetapi ia mengingatkan ada dua kelompok umat yang harus memanfaatkan uang tersebut.

Kelompok pertama adalah Serikat Kepausan Anak/Remaja Misioner (Sekami) dan Orang Muda Katolik.

“Kenapa, karena masa depan gereja di tangan mereka (anak dan remaja gereja dan Orang Muda Katolik). Mereka mau berbuat banyak tetapi mereka tidak punya uang, orang tua, orang yang sudah bekerja,” terang Uskup.

Untuk itu sebagai Uskup, dirinya merasa bangga bahwa anak dan remaja serta Orang Muda Katolik mulai terlibat dalam gerakan berjalan bersama.

“Kegiatan hari ini, bukti bahwa iman anda berjalan bersama dewan, uskup, biarawan biarawati karena merekalah tulang punggung gereja,” kata Uskup.

Dirinya juga menganjurkan bagi para pastor dan dewan pastoral di seluruh Keuskupan Amboina, mulai saat ini, setiap bulan, dalam program yang anda buat, sekali lagi uang kolekte harus diberikan kepada anak dan remaja dan orang muda Katolik untuk berkarya.

“Anda punya hak untuk menerima dan memanfaatkanya dengan catatan kegiatan yang anda lakukan harus berkualitas,” tandasnya. (S-09)