AMBON, Siwalimanews – Uskup Amboina dan Administrator Apostolik Keuskupan Agung Merauke Mgr. Petrus Canisius Mandagi, merayakan 26 tahun Tahbisan dirinya sebagai uskup.

Perayaan misa syukur 26 Tahun Tabhisan uskup yang berlangsung pada kapel rumah keuskupan Amboina itu dirayakan secara sederhana dikarenakan pandemi covid-19.

Dalam Misa Hut Episkopal 26 tahun, Uskup Mandagi menyampaikan terimah kasihnya karena Tuhan memberikan hal yang istimewa untuk menunjang tugas perutusan sebagai Imam.

“Saya bersyukur karena bisa miliki keluaraga yang tidak pernah membuat masalah, namun saya miliki keluarga lain yang terikat MSC yang telah membesarkan saya, banyak sahabat dan kenalan dalam tugas perutusan ini,” ungkapnya.

Menurutnya, sampai saat ini, dirinya bisa berdiri sebagai Imam, karena Roh Tuhan sebagai spirit untuk tetap ada dalam menjalankan tugas perutusan.

Baca Juga: Perangi Covid, Brimob Maluku Terus Semprot Disinfektan

“Itu namanya Way of the Hard (jalan Hati).

Pasalnya, kata Uskup, jika tidak memiliki Roh Tuhan, kepercayaan sebagai spirit pastinya tidak memiliki kesanggupan menghadapi berbagai macam tantagan dalam melaksanakan tugas sebagai Uskup.

“Konsekuensi dari adanya Roh Tuhan harus sabar, murah hati, sopan dan mengampuni. Ini semua bersumber dari kepercyaan dan Roh Tuhan,” tutupnya.

Ditempat yang sama, Sekretaris Keuskupan Amboina Pastor Inno Ngutra menambahkan, Mgr Petrus Canisius Mandagi, MSC merupakan sosok yang sangat konsisten  dalam melakukan sesuatu hal.

“Saya memperhatikan sebagai pembina para Diakon, hal yang paling konsisten dalam melakukan sesuatu, kita patut bersyukur memiliki Uskup yang punya ketegasan dalam berkata, namun candanya juga luar biasa,” ucapnya, sembari menambahkan, “Mari kita belajar, menimba ilmu sebanyak-banyakmya dari bapa Uskup selama beliau masih izinkan untuk tetap berada dengan kita sampai kapanpun,” tutupnya.(Mg-5)