AMBON, Siwalimanews – Pemerintah Kerajaan Belanda melalui Kementerian Pekerjaan Umum menyatakan kesiapannya untuk mengimplementasi program pengolahan sampah rumah tangga di Kota Ambon.

Program ini akan dikelola oleh beberapa perusahaan yang bergerak di bidang lingkungan dan persam­pa­han di Belanda, yang terga­bung dalam Konsorsium MVO Nederlands.

Kepastian ini disampaikan Walikota Ambon, Richard Louhenapessy, yang didampingi oleh Wakil Walikota Syarif Hadler, dalam rapat bersama dengan Kedutaan Kerajaan Belanda, yang diwakili Kepala Economic Affair, Hans de Branbander dan staf, Intan Hadidinata, serta perwakilan MVO, Eline Lesing, di Ruang Rapat Vlissingen, Balai Kota Ambon, Rabu (3/11).

Dikatakan, program ini dilatarbelakangi kerjasama antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) dan Kementerian Pekerjaan Umum Kerajaan Belanda.

“Atas nama Pemerintah dan masyarakat kami mengucapkan terima kasih kepada Konsorsium yang dipimpin oleh MVO Nederlands atas perhatian dan insiatif  untuk mendu­kung pengembangan sistem pengelolaan sampah yang baik di kota Ambon,” kata Walikota.

Baca Juga: Mutasi Empat Dokter Spesialis, Pemprov Maluku Dikecam

Walikota mengatakan, pihaknya sangat berko­mit­men untuk mensukseskan program ini, mengingat masalah pengelolaan sampah masih menjadi momok dalam upaya pelestarian lingkungan, apalagi saat ini dunia sedang dilanda dampak perubahan iklim.

“Kami sangat berkomitmen dalam isu – isu lingkungan bukti nyata dari komitmen tersebut adalah berbagai pernghargaan yang diraih, yakni Trophy Adipura, Niwrasita Tantra dan Green Leadership,  serta yang terbaru, Trophy Proklim utama,” tandasnya.

Sementara itu, Hans de Branbander dalam sambutannya menjelaskan pengelolaan sampah yang akan diimplementasikan di Kota Ambon, dimulai dengan collect atau mengumpulkan sampah dan kemudian diproses sehingga tidak menjadi masalah lingkungan.

Ia berharap implementasi di kota Ambon akan membuka paradigma baru dalam mengolah sampah menjadi bisnis yang menguntungkan sebagaimana telah dilakukan di negara – negara maju.

“Sampah harus dikumpulkan dan diproses dan kemudian tidak boleh dibiarkan menjadi masalah di kemudian hari, dan pertemuan ini menjadi bagian dari meran­cang bisnis dari sampah dan memastikan dapat membawa keuntungan secara ekonomi,” tandas Brandbaner. (S-52)