NAMLEA, Siwalimanews – Kasdam XIV/Pattimura, Brigjen TNI Asep Abdurrachman bersama Danrem 174/Binaiya, Brigjen TNI Maulana Ridwan memanen pagi unggul jenis B 1000 di Desa Wanareja, Kecamatan Waeapo, Kabupaten Buru, Kamis (28/7).

Padi unggul yang mulai dikenalkan  PT Padi Sehat Indonesia (PT PSI) kepada para petani sawah di lembah Waeapo mampu menghasilkan 20,8 ton gabah kering panen (gkp) per hektar.

Panen perdana uji coba benih unggul yang dikembangkan PT PSI  turut dihadiri Asisten I Setda Buru Masri Bugis dan Asisten II Setda Buru Abas Pelu.

Usai melakukan panen di desa Wanareja, rombongan Kasdam yang ditemani salah satu petinggi PT PSI, Abdullah Aria Djunaidi melanjutkan kegiatan penanaman padi unggul di Desa Waelo, tepatnya di areal persawahan milik masyarakat seluas 1000 hektar

Pantauan Siwalima sebelum melakukan panen, Asep Abdurrachman dan rombongan sempat melakukan tatap muka bersama para kelompok tani Desa Wanareja. Dalam kesempatan tatap muka itu, Asep Abdurachman ikut memberikan sejumlah bingkisan kepada para kelompok tani.

Baca Juga: Pantai Halong Titik Penanaman Ratusan Anakan Mangrove

Dalam sambutannya saat tatap muka itu, Asep Abdurachman mengatakan, bahwa TNI AD mempunyai dua tugas pokok yaitu operasi militer perang dan operasi militer selain perang.

“Sesuai arahan Komando Atas, Kodam XVI/Pattimura ikut turun tangan membantu masyarakat, sekaligus membantu program pemerintah meningkatkan ketersediaan pangan agar kebutuhan masyarakat tercukupi,” katanya.

Kodam lanjutnya mendukung penuh ketahanan pangan wilayah Maluku melalui pengawalan dan pendampingan agar tercapai dengan maksimal upaya membantu pemerintah daerah menjamin kesediaan cadangan pangan nasional, khususnya di wilayah Maluku dan Maluku Utara.

Hal ini dibuktikan dengan suksesnya penanaman padi yang dilaksanakan di Desa Wanareja seluas 100 hektar dan di Desa Waekasar seluas 25 hektar, yang hari ini dilaksanakan panen perdana.

“Suksesnya kegiatan ini menjadi bukti tingginya rasa tanggung jawab kita semua dalam mendukung dan merealisasikan program pemerintah dalam rangka meningkatkan swasembada pangan nasional,” jelasnya.

Sebelum bertolak ke Desa Waelo untuk melakukan penanaman padi unggul , Asep dan rombongan juga ikut melepas bulir padi di mesin perontok dan dilanjutkan dengan kegiatan penimbangan sampel padi yang dipanen untuk mengetahui jumlah hasil panen per ha.

Asep dan rombongan nampak senang setelah mendapat banyak penjelasan dari Andri Buleleng dan Abdullah Arya Djunaidi mengenai sistim tanam hingga panen pada hari itu yang hasilnya sangat memukau masyarakat.

Arya menjelaskan, kalau para petani sawah irigasi  di Kabupaten Buru selama ini hanya mampu menghasilkan  gkp rata-rata 4 ton per hektar. (S-15)