AMBON, Siwalimanews – Sikapi kelangkaan minyak tanah di Kota Ambon, Kapolda Maluku, Irjen Refdi Andri memerintahkan Kapol­resta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Kombes Leo Nugrha Simatupang beserta jajarannya mengusut dugaan kelangkaan mitan di kota bertajuk manise ini.

Kelangkaan minyak tanah ini tak ayal membuat warga Ambon kesal. Mereka mengeluhkan kinerja Per­tamina yang dinilai tak becus me­ngontrol para agen. Bahkan di kalangan masyarakat merebak dugaan minyak tanah menghilang karena permainan harga di tingkat agen.

“Yang jelasnya, itu tadi (kemarin Red), kita lakukan analisis dan evaluasi (Anev) tentang Operasi Aman Nusa II, dimana didalammya ada laporan dari Kapolresta Ambon tentang kelangkaan BBM khusus minyak tanah di kota Ambon. Atas laporan tersebut pak  kapolda sudah memerintahkan Kapolresta Ambon untuk mengusut jangan sampai ada kemungkinan pihak yang berusah main atau berspekulasi terhadap hal ter­sebut,” kata Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Roem Ohoirat kepada Siwalima di Ambon, Senin (11/1).

Menurut Roem, ssaat ini pi­haknya memulai penyelidikan terhadap laporan masyarakat. Perintah kapolda katanya langsung dikerjakan dan polisi sudah melakukan penyelidikan dan peng­usutan di lapangan.

“Saat ini kita sudah menerima laporan dan kita akan lakukan pengusutan laporan dari kapolres itu,” kata Roem.

Baca Juga: Ricko Mahulette, Penumpang Berdarah Maluku di Sriwijaya Air

Untuk diketahui, sudah satu pekan, kelangkaan minyak tanah terjadi di Kota Ambon. Akibatnya, warga kesulitan memperoleh minyak tanah. Jika ada pun, pembelian dibatasi hanya lima liter per orang dengan harga mencapai Rp 4000 per liter.

Harga ini jauh diatas harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp 3.200 per liter. Kelangkaan minyak tanah terjadi karena pasokan minyak tanah dari para agen ke pangkalan yang minim.

Distribusi kuota dari Pertamina ke sejumlah agen tidak sesuai dengan permintaan. Kondisi ini membuat sejumlah pangkalan minyak tanah menerapkan sistim distribusi ke pengecer dengan sangat ketat. (S-51)