Kapal SMK 6 KKT Terbengkalai, Kadis PK Janji Cek Anak Buah
AMBON, Siwalimanews – Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Maluku, Isune Sangadji mengaku belum tahu, kalau kapal bantuan Kementerian Kelautan dan Perikanan bagi SMK 6 Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) sudah tiga tahun tak difungsikan.
Sangadji berjanji akan mengecek anak buahnya soal kapal yang diperuntukan bagi program Nautika itu.
“Nanti saya akan tanyakan kepada kepala bidang SMK Dinas PK terkait bantuan kapal ini karena saya baru,” kata Sangadji, ketika dikonfirmasi Siwalima, melalui telepon selulernya, Minggu (1/3).
Sangadji berjanji segera memberikan informasi terkait kapal itu, setelah meminta penjelasan anak buahnya.
“Secepatnya saya kasih kabar, terima kasih atas laporan ini nanti kita tindaklanjuti,” tandasnya.
Baca Juga: 11 Tahun Penjara untuk Pembunuh Warga HualoyBelum Difungsikan
Seperti diberitakan, sudah tiga tahun lebih kapal bantuan pemerintah pusat untuk Kabupaten KKT belum difungsikan.
Satu unit kapal tangkap yang diperuntukan bagi program Nautika SMK 6 itu, diberikan pemerintah pusat melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Maluku sejak tahun 2017 lalu. Kapal itu belum difungsikan, karena terkendala biaya operasional dan maintenance.
“Kita berharap sangat untuk seluruh bantuan dari pemerintah pusat untuk provinsi yang dialokasikan bisa berguna, itu prinsipnya berkaitan dengan bantuan kapal tangkap untuk SMK 6 yang ada di Kabupaten Kepulauan Tanimbar,” kata Wakil Ketua DPRD Maluku, Melkias Sairdekut, kepada wartawan di Baileo Rakyat Karang Panjang, Ambon, Rabu (26/2)
Ia berharap, Pemprov Maluku menanggulangi biaya operasional, sehingga bantuan dari pemerintah pusat untuk kepentingan siswa di SMK 6 KKT maupun SMK lain di Maluku bisa dimanfaatkan.
Lanjutnya, sangat disesalkan jika bantuan yang sudah ada tidak dapat digunakan karena tidak ada biaya operasional. Hal ini harus menjadi perhatian khusus Pemprov Maluku, karena kewajiban pemprov untuk membiayai pendidikaan menengah, baik SMA maupun SMK.
“Kita dorong pemerintah untuk kedepannya ini dapat mengalokasikan anggaran operasional terutama di sekolah-sekolah kejuruan, karena memang basis dasarnya itu soal praktek dan kalau ada fasilitasnya harus dimanfaatkan untuk anak-anak kita yang berada di SMK,” tandasnya. (S-39)
Tinggalkan Balasan