AMBON, Siwalimanews – Direktur Utama Bank Maluku Maluku Utara, Arief Burhanudin Waliulu mengungkapkan, seluruh pemegang saham PT Bank Maluku Malut telah menyetujui penetapan pembagian laba bersih tahun buku 2019 sebesar Rp 151,288,327,106.

“Dengan perincian sebagai cadangan sebesar 43 persen dari laba bersih atau sejumlah Rp 65,053, 980,656. Sebagai dividen sebesar 57 persen dari laba bersih atau sejumlah Rp 86,234,346,450,” jelas Waliulu didampingi Komisaris Utama Muhamad Armyn Syarif Latuconsina, komisaris  H Najib Bachmid, Direktur Pemasaran Jetty Likur dan Direktur Kepatuhan Abidin, kepada wartawan di ruang pertemuan Lantai IV Bank Maluku Malut, Ambon, Selasa (23/6).

Lanjut Waliulu, seluruh pemegang saham juga telah menyetujui penetapan pembagian dividen kepada 22 pemegang saham di Provinsi Maluku dan Maluku Utara.

Dividen tahun buku 2019 dibagi masing-masing; Pemerintah Provinsi Maluku sebesar Rp 37,641,787,469, Pemerintah Kota Ambon Rp 5,925,123,567, Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara Rp 4,631,954,413, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Aru Rp 4,491,861,088.

Selanjutnya, Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Timur Rp 4,403,748,092. Pemerintah Kabupaten Buru Selatan Rp 4,2542,313,250, Pemerintah Kabupaten Maluku Barat Daya Rp 3,754,807,352,  Pemerintah Kabupaten Kepulauan Tanimbar Rp 3,044,863,970.

Baca Juga: Tahun 2019, Bank Maluku Malut Lampaui Target

Kemudian Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat Rp 2,935,198,155, Pemerintah Kabupaten Buru Rp 2,935,198,155, Pemerintah Kota Tual Rp 1,533,630,999 dan Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah sebesar Rp 1,509,542,554.

Untuk Provinsi Maluku Utara dividen yang diberikan sebesar Rp 795,129,988. Pemerintah Kota Ternate Rp 1,006,432,137. Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat Rp 1,453,758,787, Pemerintah Kabupaten Halmahera Tengah Rp 1,266.172,478.

Selain itu, Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Rp 211,302, 149, Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara sebesar Rp 1,693,586,726, Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan Rp 1,217,734,286, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sula Rp 956,634,299, Pemerintah Kota Tidore Kepulauan Rp 1,138,073,376 dan Pemerintah Kabupaten Morotai sebesar Rp 370,201,365.

“Total dividen Rp 86,234,346,450, dan sebagai deviden dari laba bersih 57 persen,” urai Waliulu.

Selain itu, seluruh pemegang saham juga telah menyetujui penyerahan kewenangan kepada dewan komisaris untuk menunjuk akuntan publik dan/atau Kantor Akuntan Publik (KAP) dalam rangka melaksanakan audit atas Laporan Keruangan Tengah Tahunan (LKTT) dan Laporan Keuangan Tahunan (LKT) tahun buku 2020, menyetujui penyerahan kewenangan kepada dewan komisaris untuk mengesahkan setoran modal pemegang saham tahun 2020.

Untuk kinerja PT Bank Maluku, sesuai dengan rencana bisnis bank tahun 2020 dilaksanakan pada setiap triwulan dan pada triwulan I (Maret 2020) telah dilakukan evaluasi realisasi terhadap rencana RBB dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wilayah Maluku pada 6 Mei 2020 lalu.

“Revisi RBB untuk triwulan III dan IV sementara dikaji, akibat dari pengaruh Covid-19 dan usulan revisi tersebut akan disampaikan ke OJK pada bulan ini. Indikator keuangan utama yang direncanakan untuk revisi yaitu, pertumbuhan kredit, dana pihak ketiga (DPK), asset dan laba,” jelas Waliulu.

Kinerja Baik

Komisaris Utama PT Bank Maluku Malut, Muhamad Armyn Syarif Latuconsina menjelaskan, setelah dilakukan evaluasi ternyata kinerja pertumbuhan Bank Maluku Malut sangat baik bahkan telah melebih capaian target 100 persen sesuai dengan rencana bisnis bank.

Ia berharap, kedepan Bank Maluku Malut lebih baik lagi dan mempertahankan kinerja yang ada.

“Sebagai dewan komisaris mengawasi kinerja direksi yang ada, dan ia berharap RUPS     Luar Biasa untuk pemilihan direktur umum bisa dipenuhi. Dan tetap akan awasi agar kinerja yang baik ini dipertahankan,” ujarnya.

Latuconsina berkomitmen untuk menjadikan Bank Maluku Malut bisa berdampak bagi pembangunan di daerah Maluku Malut, terutama memberikan peluang usaha bagi Usaha Kecil dan Menengah.

“Saya komitmen untuk bisa menjadikan Bank Maluku Malut ini tidak saja sebagai bank biasa, tetapi bisa berdampak bagi daerah ini terutama bank ini bisa memberikan berdampak pada daerah-daerah tertinggal dalam membantu mengurangi angka kemiskinan,” katanya.

Ia juga mengharapkan peran media untuk membantu menjaga kepercayaan masyarakat terhadap Bank Maluku Malut. (S-19)