Izin Kuliah Virtual, Mahasiswa ini Tewas Gantung Diri
AMBON, Siwalimanews – Izin kuliah virtual di rumah neneknya di Negeri Hatu, Kecamatan Leihitu Barat, Kabupaten Maluku Tengah, Julian Manuputty, mahasiswa UKIM ini nekat mengakhirnya hidupnya dengan cara gantung diri.
Pemuda asal Negeri Hatu ini ditemukan tergantung di rumah milik neneknya, Merry Picaulima, Selasa (2/3) sekitar pukul 19.00 WIT.
Informasi yang dihimpun Siwalima di Mapolresta Ambon menyebutkan, awalnya ayah korban Ronald Manuputty (44) menyebutkan, korban pergi mengikuti kuliah secara virtual di rumah neneknya, hingga pukul 12.00 WIT ia belum melihat korban kembali.
“Sekitar pukul 18:30 WIT ibu korban Fentia Picaulima mengatakan kepada suaminya bahwa korban belum pulang makan dari pagi hari, sudah ditelepon tetapi tidak diangkat. Setelah itu ayah korban kemudian mencarinya,” ucap sumber tersebut.
Disaat ayahnya mencari korban, sang ibu kemudian mendatangi rumah nenek korban yang tidak jauh dari rumah mereka dengan rmaksud, mencari anaknya yang sering mengikuti kuliah secara virtual disitu.
Baca Juga: BI Kembangkan Pangan Lokal MaltengSetibanya di rumah sang nenek, ibu korban langsung masuk ke kamar yang biasa korban pakai untuk tidur, dan langsung melihat korban sudah dalam posisi tergantung di kamar menggunakan tali nilon berwarna biru.
Melihat keadaan anaknya, seketika ibu korban menangis dan menyebut nama korban. Mendengar tangisan istrinya, ayah korban yang sementara berada di pantai tak jauh dari TKP, langsung berlari menuju ke rumah sang nenek.
Beberapa tetangga yang mengetahui kejadian itu, langsung mendatangi TKP dan menurunkan korban, serta berusaha memberikan nafas buatan dan selanjutnya membawa korban ke RS TNI AU di Negeri Laha. Setelah tiba di RS korban tidak dapat diselamatkan karena sudah meninggal.
Kasubbag Humas Polresta Ambon Ipda Izack Leatemia saat dikonfirmasi Siwalima melalui telepon selulernya, Rabu (3.3) membenarkan kejadian tersebut.
Menurut Leatemia, saat pihak kepolisian mendapatkan laporan kejadian itu anggota Polsek Leihitu Barat langsung mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP dan meminta keterangan sejumlah saksi.
Namun pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan outopsi terhadap jenazah anak mereka, sebab telah iklas menerima kematian korban.
“Penolakan keluarga ini disertai dengan surat pernyataan penolakan otopsi, karena mereka iklas menerima kematian anak mereka,” ujarnya. (S-51)
Tinggalkan Balasan