MASOHI, Siwalimanews – Ketua tim penanganan stunting Kabupaten Maluku Tengah, Marlatu L Leleury mengharapkan, intervensi gizi dapat diandalkan dalam menangani permasalahan stunting.

“Selaku ketua tim saya berharap, progres penurunan kasus stunting harus didasarkan pada intervensi gizi spesifik,” ujar Marlatu saat membuka rapat tim percepatan penurunan stunting Kabupaten Malteng di Dulang Patita Masohi, Rabu (29/6).

Menurutnya  prioritas pemerintah intervensi gizi spesifik dapat menjangkau semua keluarga dan memastikan penyebab terjadinya kasus secara faktual.

Untuk itu dibutuhkan kerja sama semua pihak turut berperan aktif memantau, bahkan turun ke lapang­an guna melakukan pengecekan terukur, agar tidak ada yang terle­watkan.

Pencegahan stunting, menjadi program prioritas nasional yang dilaksanakan untuk memberantas dan mencegah terjadinya kasus yang menyerang pertumbuhan fisik anak, olehnya tim diharapkan dapat fokus menangani masalah ini.

Baca Juga: Masih Banyak Rumah tak Layak Huni di Ambon

“Kita perlu fokus untuk memantau dan mengetahui secara menyeluruh upaya yang telah dilakukan secara berkala. Stunting bukan hanya mengganggu pertumbuhan fisik anak, tetapi juga menghambat pertumbuhan otak anak, sehingga mempengaruhi kemampuan anak di usia-usia produktifnya,” ujarnya.

Menurutnya, bahaya stunting telah dikategorikan sebagai sebuah ancaman bagi masa depan bangsa. Pasalnya, stunting berpotensi memperlambat perkembangan otak terutama pada anak yang merupakan generasi penerus bangsa sehingga perlu diantisipasi sejak dini.

“Tantangan terbesar kita adalah berhadapan dengan berbagai pola pikir masyarakat yang tidak mau dikategorikan sebagai anak stunting, namun hal ini tentunya menjadi bahan kepada petugas lapangan yang mengetahui persis ciri dan indikator stunting itu sendiri,” ungkapnya.

Target penurunan stunting lanjut Marlatu, harus melibatkan semua unsur termasuk masyarakat, keterbukaan informasi serta bebas benturan kepentingan di lapangan.

“Saya menghimbau kepada kita semua dapat mengikuti kegiatan ini dengan serius agar koordinasi dan konsultasi dua arah dapat dilakukan dengan lebih terstruktur, sehingga semua kendala yang ditemui di lapangan dapat teratasi dengan baik demi mewujudkan generasi emas Maluku Tengah,” tandasnya. (S-17)