AMBON, Siwalimanews – Inpex Corporation dalam waktu dekat ini akan melakukan survey lokasi pembangunan Kilang LNG darat yang direncanakan dibangun di Pulau Yamdena, Kebupatan Kepulauan Tanimbar.

Pasalnya untuk melengkapi dokumen inti amdal pembangunan Blok Masela, masih dibutuhkan tiga survei lagi yang akan menentukan lokasi berdirinya kilang LNG darat ini.

Tiga survei itu yakni pertama, hydrologi  survey  yang melingkupi air payau, kemudian survey metecean service visit survey melingkupi data laut (suhu, gelombang, arus-red) dan terakhir e’onshore and intertidal geotechinical giophysical survey yang melingkupi pemetaan kondisi tanah dan batuan.

”Jadi tiga survei ini, akan dilakukan pada pertengahan atau akhir bulan ini oleh Inpex untuk fasilitas Kilang LNG Masela,” ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup Maluku Roy Siauta, kepada Wartawan di ruang kerjannya, Selasa (9/3).

Dijelaskan, dalam rapat bersama inpex dan SKK Migas pada 11 Februari lalu, ada banyak masukan dari tim teknis dan maupun pakar.

Baca Juga: Mayjen Jeffry Rahawarin Resmi Jabat Pangdam Pattimura

”Dalam rapat itu ada penambahan data oleh karena itu dalam waktu dekat ada tiga survei yang segera dilakukan oleh Inpex untuk mempertajam dokumen amdal yakni hydrologi Survey, metocean service visit survey dan osnshore and intertidal geotechnical geophysical survey,” terang Siauta.

Menurutnya, jika nanti dilakukan survei, pihak pengelola dalam hal ini Inpex membutuhkan lagi surat pernyataan pengelolaan lingkungan (SPPL) dari Dinas Lingkungan Hidup.

Secara prinsip, pihaknya hanya menunggu penyampaian konsep SPPL ke dinas, tinggal disahkan saja.

”Tugas kami hanya mengesahkan SPPL itu, mereka yang buat. Olehnya dari rangkaian kegiatan itu, sudah dipastikan pembahasan tim teknis tahap kedua akan dilaksanakan pada bulan Agustus nanti,” ujarnya.

Nantinya setelah rapat tim teknis kedua kata Siauta, maka akan diperkirakan, pembahasan rapat komisi amdal berlangsung diakhir tahun ini atau awal tahun 2022.

Survei yang akan dilakukan dalam waktu dekat juga, melibatkan tim teknis dari Unpatti, sedangkan survei onshore timnya masih dalam perencanaan.

”Nanti tim mana yang akan digunakan masih kita bicarakan dalam koordinasi dengan Inpex sendiri,” tuturnya.

Hasil dari tiga survei ini nantinya juga akan dimasukan dalam dokumen dan dibahas dalam tim teknis amdal.

”Jadi sebelum pembangunan fasilias LNG di darat kita harus tahu kondisi tanah, bebatuan yang ada, kuat menahan beban atau tidak, mengingat Maluku daerah rawan gempa, sehingga servei ini sangat penting dalam penyusunan dokumen amdal,” pungkasnya. (S-39)