DOBO, Siwalimanews – Dalam rangka mengantisipasi serta meningkatkan kewaspadaan terhadap terjadinya bencana alam, maka Pemkab Aru menggelar apel kesiapsiagaan bencana.

Apel yang dipusatkan di lapangan Yos Sudarso Dobo, Jumat (28/5) itu dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Muin Sogalrey.

“Apel yang digelar ini bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap terjadinya bencana alam di Aru,” ungkap Wabup dalam sambutannya.

Selain itu, gelar pasukan hari ini, merupakan salah satu bentuk evaluasi terhadap kesiapsiagaan, baik dari kekuatan personel dan material dalam menghadapi potensi kerawanan terjadi bencana alam di daerah ini.

Pelaksanaan apel ini dinilai perlu dilaksanakan secara bersama-sama, baik dari unsur TNI dan Polri, pemda serta instansi terkait yang ada, untuk melakukan pemantapan kesiapan dalam mengantisipasi segala bentuk bencana alam yang terjadi.

Baca Juga: Pelabuhan Tulehu Tergenang Banjir Rob

“Kehadiran Polri dan TNI serta pemda maupun para stakeholder terkait secara langsung, dapat mewujudkan stabilitas yang mantap dan kondusif di Bumi Jargaria,” ucapnya.

Sebagaimana diketahui bersama UU Nomor 24 tahun 2007 merupakan perangkat hukum pertama yang merubah paradigma penanggulangan bencana dari responsif kepreventif (pengelolalaan resiko bencana).

Penanggulangan bencana adalah suatu proses yang dinamis, berlanjut dan terpadu untuk meningkatkan kualitas langkah-langkah yang berhubungan dengan observasi dan analisis serta pencegahan, penjinakan, kesiapsiagaan, penanganan darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi, yang diakibatkan oleh peristiwa kebencanaan.

“Dengan melihat kondisi geografis wilayah kita yang terkategori rentan bencana, maka tentu menuntut kesiapsiagaan kita semua dalam penanganannya,” tuturnya.

Dalam konsep penanggulangan bencana, pelibatan seluruh elemen masyarakat dan stakeholders lintas sektor sangat diperlukan, sebab selain pemerintah, masyarakat juga diharapkan dapat turut berperan aktif dalam proses penanggulangan bencana.

Tidak bisa dipungkiri, intensitas dan kompleksitas bencana di era modern ini telah menimbulkan korban jiwa, kerusakan dan kerugian yang besar, serta sangat mengganggu aktivitas, dan produktivitas, baik untuk keberlangsungan dunia usaha dan kehidupan bermasyarakat.

“Mari kita berinventasi kesiapsiagaan pada pra bencana agar dampak bencana yang ditimbulkan dapat ditekan, dampak ekonomi bisa lebih murah, dan bermanfaat bagi keberlangsungan usaha dan mata pencaharian masyarakat,” ujarnya.

Wabup juga mengajak warga Aru untuk menegaskan pada diri masing-masing, bahwa bencana harus diantisipasi dan dicegah, agar dampak yang ditimbulkannya tidak berimbas ke kesehatan masyarakat, aktivitas belajar di sekolah, aktivitas perkantoran dan pelayanan masyarakat, maupun aktivitas perekonomian, kelestarian lingkungan hidup, serta bidang kehidupan masyarakat lainnya.

Apel kesiapsiagaan bencana itu diikuti oleh, 1 SSR Koramil 1503-03 Dobo, 1 SSR Kipan E Yonif 734/SNS, 1 SSR Lanal Aru, 1 SSR Subdenpom Aru, 1 SSR Brimob Kompi 2 Yon C Pelopor, 1 SSR Polairud Polres Aru, 1 SSR Satsabhara, 1 SSR Satlantas, 1 SSR  Damkar, 1 SSR BPBD dan Basarnas, 1 SSR Perawat RSUD Cendrawasih, 1 SSR Tagana Dinso, 1 regu Dishub.

Selain itu hadir pula Koamandan Lanal Letkol Laut (P) Choirur Roziqin, Kapolres AKBP Sugeng Kundarwanto, Ketua PN Dobo Maju Purba, Danramil Dobo Kapten Inf Bakri Renhoat, Katim Basarnas Pos Dobo, H Lopies serta Kepala BPBD Fredrik Hendrik.(S-25)