Ini Visi dan Misi Noach-Kilikily
AMBON, Siwalimanews – Pemerintahan kabupaten dibawah pimpinan Benyamin Thomas Noach dan Agustinus Lekwardai Kilikily yang telah diuji dan mendapat kepercayaan rakyat 5 tahun ke depan
Inilah visi kedua putra daerah terbaik di bumi Kalwedo yakni Terwujudnya Maluku Barat Daya Yang Sejahtera, Mandiri, Berdaya Saing, Berbasis Sumber Daya Lokal dan Berdaulat Berdasarkan Kearifan Lokal dalam Wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia Yang Berbhineka Tunggal Ika,
Sedangkan enam misi yang akan dilaksanakan di lima tahun kedepan yakni itu yakni, Pertama, mewujudkan birokrasi yang profesional dan inovatif.
Kedua, mewujudkan keterpenuhan layanan dasar. Ketiga, mewujudkan iklim investasi daerah berbasis potensi unggulan daerah.
Keempat, meningkatkan kualitas SDM yang berakhlak, berbudaya dan kompetitif. Kelima, penataan dan pengelolaan SDA secara berkelanjutan dan Keenam, meningkatkan infrastruktur dan konektivitas antar wilayah.
Baca Juga: Ranperda Narkotika Masih Perlu DikajiVisi dan Misi tersebut akan diimplementasikan segera dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sebagai dokumen induk perencanaan 5 tahunan, walaupun disadari sungguh, bahwa periodesasi pemerintahan kali ini, nantinya tidak akan lengkap selama 5 tahun, karena tuntutan pelaksanaan pilkada serentak di Tahun 2024 yang akan datang.
“Namun hal ini, tidak akan menurunkan semangat kami untuk berbuat yang terbaik dalam periodesasi kepemimpinan kami nantinya, kata Bupati MBD, saat pidato perdananya belum lama ini di Tiakur.
Menurutnya, tantangan pembangunan MBD hari ini adalah, bagaimana mensejahterakan masyarakat dan keluar dari stigma kemiskinan dan ketertinggalan.
MBD memiliki posisi kewilayahan yang sangat strategis, punya modal sosial yang kuat dalam tradisi dan budaya, punya potensi sumber daya alam yang melimpah, namun juga memiliki keterbatasan infrastruktur dasar dan aksesibilitas antar wilayah untuk mendorong pengembangan ekonomi masyarakat.
“Oleh karena itu Saya bersama pa wakil bupati ingin mengajak seluruh komponen masyarakat MBD dimanapun berada untuk mari bersama-sama kita bersinergi membangun MBD dengan semua potensi yang kita miliki,” ajaknya.
Keterbatasan yang ada jangan dijadikan tembok yang menghalangi langkah juang, keterbatasan harus dijadikan sebagai motivasi untuk bangkit dan maju ke depan, karena hari ini MBD ada dalam era kemauan teknologi yang sangat pesat.
“Fokus kami nanti hanyalah bagaimana mendorong peningkatan kualitas pendidikan, kualitas pelayanan kesehatan, mendorong kemandirian ekonomi lokal berbasis potensi SDA serta mendorong pemerataan infrastruktur dan semua ini akan kami mulai dengan perbaiki basis data pembangunan melalui program MBD satu data,” cetusnya.
Hal ini akan menjadi konsen pemda dalam jangka pendek, dimana MBD satu data ini berbasis pada data potensi desa yang terintegrasi mulai dari data penduduk, data ekonomi masyarakat, data sosial masyarakat dan data sektoral lainnya.
Dengan memperbaiki basis data dirinya berharap, program pembangunan bisa lebih tepat sasaran dalam mendorong peningkatan ekonomi dan penurunan angka kemiskinan. “Fokus kami berikutnya adalah mendorong reformasi birokrasi dengan program utama satu OPD satu inovasi. Selain penyederhanaan birokrasi sesuai regulasi peraturan perundang-undangan yang berlaku, inovasi OPD menjadi hal utama yang harus dilaksanakan. Kami berkeinginan dalam rentang waktu pemerintahan yang tidak sampai 5 tahun nantinya, OPD harus punya satu atau 2 inovasi yang fokus dilaksanakan dalam masa pemerintahan kami. Tidak perlu melakukan banyak hal, namun fokus dan berhasil dalam inovasi tersebut,” bebernya.
Fokus pemda berikutnya adalah memperbaiki kualitas pelayanan dasar, yakni pendidikan dan kesehatan, dimana pemda akan mendorong upaya pemerataan tenaga pendidikan dan kesehatan dan merancang bangun ulang perbaikan pelayanan pendidikan dan kesehatan.
Fokus selanjutnya adalah peningkatan ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal, baik potensi SDA maupun potensi pariwisata pada setiap Desa. Ini tantangan yang harus diwujudkan oleh Setiap Desa di MBD.
Keberhasilan Desa Welora sebagai desa wisata yang mandiri kiranya bisa diikuti oleh desa-desa lainnya dengan memperhatikan potensi SDA yang dimiliki.
“Kita harus mendorong kemandirian lokal dalam segala aspek. Kita harus mendorong peningkatan produksi lokal, dan pasarnya kita dorong untuk dikonsumsi lokal. Sebagai contoh kami akan dorong peningkatan produksi tenunan dan anyaman, dorong produksi gula semut untuk digunakan dan dikonsumsi oleh masyarakat MBD,” tukasnya.
Ditambahkan semua itu dilakukan dengan harapan, produksi akan meningkat dan mengurangi ketergantungan terhadap komoditi dari luar daerah dan pada saatnya nanti MBD akan mampu menjadi produsen untuk mensupply kebutuhan logistik di Blok Masela nantinya. (S-39)
Tinggalkan Balasan