AMBON, Siwalimanews – Anggaran yang diperuntukan bagi KONI Kabupaten Kepulauan Tanimbar untuk mengikuti Pekan Olahraga Provinsi Maluku (Popmal) IV di Kota Ambon ditetapkan dalam APBDP tahun 2022 sebesar Rp3,5 miliar.

Penetapan anggaran Popmal ini membuat masyarakat KKT bertanya-tanya ada apa denbgan DPRD dan KONI, sehingga anggaran yang diusulkan hanya Rp2 miliar, namun ditetapkan oleh DPRD dalam APBDP sebasar Rp3,5 miliar.

Ketua KONI Tanimbar Rano Titirloloby saat dikonfirmasi Siwalimanews melalui telepon selulernya, Selasa (15/11) membenarkan, bahwa awalnya  KONI mengusulkan anggaran untuk Popmal ke pemkab sebesar Rp6 miliar, namun net nya di 3,5 miliar.

“Kemudian dikarenakan kita hanya ikut 5 cabor, maka diturunkan jadi Rp2miliar, namun karena beberapa cabor yang komplain, akhirnya kami berkoordinasi dengan DPRD dan ditambahkan angggaran menjadi Rp3,5 M, maka kami menambahkan lagi 5 cabor, sehingga di Popmal IV ini KKT ikut 10 cabor, meski awalnya kami mengusulkan 6 miliar sesuai anggaran Popmal sebelumnya,” ungkap Rano.

Sedangkan menyangkut dengan cabor yang tidak diakomodir, Rano mengaku, pihak KONI sudah memberikan informasi agar setiap pimpinan cabor memasukan SK Pengrus Kabupaten definitif agar dapat diakomodir sesuai waktu yang telah disepakati bersama, namun ada yang terlambat memasukan.

Baca Juga: Masuki Usia 11 Tahun, Nasdem Konsisten Kawal Gerakan Perubahan

“Dasar memasukan cabor dalam keikutsertaan Popmal IV adalah telah memiliki kepengurusan cabor definitif dan harus menyampaikan kepada KONI, paling lambat akhir september 2022, nyatanya ada yang sampai bulan November baru mau masukan SK, sementara waktu yang kami tetapkan sudah final, otomatis sebagai ketua saya menolak untuk mengakomodirnya,” tutur Rano.

Rano mencontohkan, keikutsertaan catur, bahwa Pengkab Percasi KKT baru saja menghubungi kami di awal bulan November, bahwa mereka telah memiliki kepengurusan, namun sampai dengan saat ini, bukti fisik SK belum diberikan kepada KONI, dan tentunya kami tidak bisa lagi mengakomodirnya, karena telah melewati tahapan pendaftaran entry by name serta telah finalisasi penganggaran untuk 10 cabor.

“Kalau kita lihat ini merupakan kelalaian pengurus cabor. Bahkan cabor tenis meja yang lebih dulu memasukan SK kepengurusannya, kami tidak mengakomodirnya, karena sudah melewati batas waktu yang kami tentukan, maka perlu kami jelaskan pula bahwa sesuai panduan teknis Percasi Tanimbar tidak diikutkan dalam peserta,” jelas Rano.

Rano mengaku, sangat memahami apa tugas KONI, apalagi soal anggaran Rp3,5 miliar telah dijelaskan bagi setiap pengurus cabor sebagai unsur keterbukaan, dan KONI KKT menyampaikan terima kasih atas atensi beberapa pihak, dan berharap kedepan Percasi dan cabor lainnya yang tidak diikutsertakan dalam Popmal IV ini dapat mengikuti event – event pada tahun berikutnya, dengan memperoleh prestasi yang terbaik demi kejayaan Tanimbar.

“Sementara terkait kepengurusan KONI Tanimbar, sesuai AD/ART KONI, kepengurusan dapat diperpanjang 6 bulan, yang mana KONI Tanimbar telah mengajukan surat permohonan perpanjangan kepengurusan dan telah diperpanjang 6 bulan melalui SK Ketua Umum KONI Maluku,” jelas Rano.(Mg-1)