AMBON, Siwalimanews – Bank Indonesia mencatat, Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Maluku pada Januari tahun 2021 sebesar 0,02 persen (month to month/mtm) atau meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mengalami deflasi sebesar 0,08 persen (mtm).

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku, Noviarsano Manullang dalam rilis yang diterima Siwalima, Rabu (3/2) menjelaskan kalau kalau ini dipengaruhi oleh inflasi kelompok bahan makanan, minuman dan tembakau dan kelompok pakaian dan alas kaki, sementara kelompok transportasi masih tercatat mengalami deflasi.

Dikatakan, secara tahunan, pada Januari 2021 IHK Provinsi Maluku tercatat mengalami deflasi sebesar 0,41 persen (year on year/yoy) berada di bawah inflasi nasional yang tercatat mengalami inflasi sebesar 1,55 persen (yoy) serta di bawah target pencapaian inflasi tahun 2021 yang ditetapkan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Maluku sebesar 3 persen sampai 1 persen (yoy).

Selain itu katanya, kenaikan tekanan inflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang disebabkan oleh naiknya harga komoditas cabai rawit, cabai merah, kangkung, dan ikan cakalang.

Untuk kenaikan harga cabai disebabkan karena kelangkaan pasokan dan kenaikan harga cabai dari daerah sentra di Pulau Jawa, sehingga Provinsi Maluku yang merupakan daerah mengimpor cabai dari Pulau Jawa juga ikut terkena dampak dari kenaikan harga cabai ini.

Baca Juga: TPK Hotel Bintang di Maluku Turun 1,89 Poin

Kenaikan harga pada komoditas kangkung dan ikan cakalang sejalan dengan cuaca buruk yang terjadi di Provinsi Maluku, yang mengakibatkan pasokan untuk komoditas tersebut menjadi terbatas.

“Tekanan inflasi yang lebih tinggi pada Januari 2021 di Provinsi Maluku tertahan oleh deflasi kelompok transportasi yaitu pada angkutan udara. Hal ini sejalan dengan menurunnya permintaan masyarakat terhadap jasa angkutan udara seiring dengan PPKM yang diterapkan pemerintah pusat di wilayah Jawa-Bali dan kebijakan tes swab antigen untuk keluar masuk wilayah Maluku,” terangnya.

Berdasarkan survei pemantauan harga yang dilakukan oleh BI Maluku, harga tiket angkutan udara semakin mengalami penurunan hingga Rp70.000 untuk rute Ambon-Makassar dan penurunan hingga Rp200.000 untuk rute Ambon-Jakarta. Dijelaskan, pada awal tahun 2021, BI Maluku dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Maluku fokus pada aktivitas monitoring klaster hortikultura guna mengetahui kondisi aktual di lapangan yang akan disertai dengan program pelatihan dan pengembangan UMKM.

Selain itu, BI Provinsi Maluku senantiasa melakukan koordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis guna memastikan ketersediaan stok bahan pangan dan bahan kebutuhan pokok di wilayah Maluku.

“Kita kedepan tetap berkomitmen menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah daerah, baik provinsi, kota dan kabupaten, guna mengendalikan inflasi 2021 sesuai dengan kisaran targetnya TPID Provinsi Maluku sebesar 3,0 persen sampai 1 persen,” tandasnya. (S-51)