AMBON, Siwalimanews – Ketua Umum Pengurus Provinsi Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (FORKI) Maluku Hendrik lewerissa mengaku, atlet karate yang berprestasi tidak ditemukan lewat sebuah pertandingan, namun dibentuk melalui disiplin dan manajemen yang baik dari setiap pengurus karate.

Hal itu disampaikan Lewerissa saat membuka Open Turnamen Karate Garuda Yaksa Championship III Tahun 2022 yang berlangsung di Sport Hall, Karang Panjang, Kamis (24/3).

“Saya minta kepada para atlet untuk tidak kejar juara dalam kejuaraan ini, namun tanamkanlah semangat juang serta junjung sportifitas dan nilai-nilai luhur dari olahraga karate, sebab medali emas terbuat dari semangat juang serta kerja keras dan pantang menyerah para atlet,” pesan HL.

Lewerissa yang akrab disapa HL ini mengaku, kejuaraan ini masuk dalam agenda tahunan, namun karena situasi pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia, termasuk Maluku bahkan dunia, membuat event ini dimundurkan.

“Hari ini, kami patut bersyukur karena event ini dapat diselenggarakan. Kami sadari, untuk selenggarakan dan sukseskan event ini, tidak hanya dapat dilakukan FORKI Maluku, tetapi butuh kerjasama semua pihak termasuk dengan pemda, Koni, semua perguruan karate, peran swasta dan juga masyarakat,” ucap HL.

Baca Juga: Pemkot Gagal Lindungi Masyarakat

HL juga mengaku bangga dengan atlet-atlet karate dari luar Kota Ambon, bahkan dari luar Maluku yang ikut ambil bagian dalam kejuaraan ini.

Ia juga minta para atlet untuk menanamkan menjunjung nilai sportifitas serta nilai-nilai luhur olahraga karate, serta harus miliki semangat juang yang tinggi.

Sementara itu, Gubernur Maluku Murad Ismail, dalam sambutannya yang dibacakan Kadis Pemuda dan Olahraga Sandi Wattimena mengatakan, karate merupakan salah satu cabang olahraga yang mengandung unsur seni bela diri yang bertujuan untuk memupuk kepribadian yang luhur serta terbuka kepada setiap warga negara Indonesia.

“Karate merupakan salah satu cabang olahraga bela diri yang banyak digemari masyarakat di tanah air, dan terus berkembang dari waktu ke waktu, baik secara kualitas maupun kuantitas,” tandas Gubernur.

Untuk secara kualitas menurut gubernur, itu terlihat dari kemampuan teknik karate di Indonesia yang mampu berkembang secara dinamis dan progresif ke arah yang lebih baik. secara kuantitas, makin bertambahnya jumlah atlet karate serta terbentuknya Pengprov FORKI di seluruh Indonesia.

Sebagai wadah resmi olahraga karate menurut gubernur, FORKI merupakan tempat untuk memupuk dan mempererat solidaritas, menjunjung tinggi harkat dan martabat umat manusia, serta sebagai tempat mengembangkan dunia olahraga secara berkesinambungan.

“Saya berharap, open turnamen ini menjadi event nasional yang memberikan kontribusi positif bagi upaya pembinaan atlet-atlet berprestasi ditingkat nasional nantinya. Oleh karena itu, kesempatan berharga ini hendaknya dapat dimanfaatkan untuk meraih prestasi terbaik, sekaligus menambah pengalaman dalam bertanding bagi para atlet,” harap gubernur.

Sebelumnya Ketua Panitia Pelaksana Yopie Angwarmasse dalam laporannya menjelaskan, turnamen ini diikuti 917 atlet dari 35 kontingen.

“Pada kejuaraan ini juga dikuti para atlet dari empat provinsi di luar Maluku, masing-masing, Provinsi Maluku Utara, Papua, Papua Barat dan Nusa Tenggara Timur. (S-10)