Hasil Rapid Test Gelap
Warga Kecam Gustu yang Bungkam
AMBON, Siwalimanews – Hasil rapid test 240 pe-dagang di Terminal Mar-dika yang dilakukan se-cara acak oleh gugus tugas Sabtu (9/5), hingga kini belum diketahui hasilnya.
Padahal untuk mengetahui hasil rapid test, hanya dibutuhkan waktu dalam hitungan menit. Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 beralasan, physikologi pasien atau warga perlu dijaga. Olehnya hasil rapid test, gugus belum mau terbuka ke publik.
Sikap gugus tugas memunculkan reaksi keras dari berbagai kalangan. Mereka mengecam keras kinerja gugus yang tertutup dan tidak mau terbuka kepada publik. Direktur Maluku Crisis Center (MCC), Ikhsan Tualeka mendesak Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mengumumkan hasil rapid test 240 pedagang di Terminal Mardika.
“Menghadapi situasi seperti ini mestinya gugus tugas bertindak cepat dan taktis untuk segera mengeluarkan hasil rapid tes. Hal ini penting agar pihak-pihak yang lakukan rapid test itu dapat diketahui statusnya,” ujar Ikhsan kepada Siwalima, Minggu (10/5).
Meskipun kata Ikhsan hasil rapid tes tidak memberikan kepastian seseorang positif atau tidak, tetapi hasilnya itu dapat menjadi indikator awal untuk ratusan orang yang dirapid di Terminal Mardika itu dikarantina, guna mengantisipasi penyebaran virus ini lebih luas.
Baca Juga: 40 Siswa di Yohanes Surya Institut Minta Dipulangkan“Artinya dengan rapid tes dapat dijadikan sebagai alasan untuk orang-orang itu segera dikarantina, karena kalau ternyata tidak diantisipasi dengan cepat, sama saja gugus tugas membiarkan proses penyebaran virus jauh lebih cepat meluas ke masyarakat,” tandasnya.
Akademisi Hukum Pemerintahan Daerah Fakultas Syariah dan Ekonomi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon, Nasaruddin Umar meminta tim gugus baik Kota Ambon maupun Provinsi Maluku untuk transparan terkait perkembangan Covid-19 termasuk hasil rapid test 240 pedagang di Terminal Mardika,
Menurut Nasaruddin, masyarakat memiliki hak informasi publik yang tidak boleh diabaikan tim gugus. Pasalnya, penyampaian itu tidak boleh ditunda karena dapat mengancam hajat hidup orang banyak.
“Informasi yang disampaikan harus jelas. Jangan informasi yang diduga. Informasi juga harus disampaikan secara berkala. Keterbukaan itu penting,” kata Nasaruddin.
Ia meminta Gugus tugas untuk memberikan informasi yang transparan dan faktual kepada masyarakat.
“Adanya Gugus Tugas Covid-19, diharapkan mampu memberikan informasi transparan dan faktual kepada masyarakat,” imbuhnya.
Anggota DPRD Provinsi Maluku, Saodah Tuankota Tethol meminta Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 untuk lebih bijak menyikapi penyebaran virus corona di Kota Ambon.
Ia mendesak gustu secepatnya umumkan hasil rapid test ratusan pedagang di Terminal Mardika. Politisi Gerindra itu menegaskan, rapid test ratusan pedagang perlu diumumkan untuk mengetahui apakah dari jumlah itu ada yang positif atau tidak.
“Kalau ada yang positif segera karantina. Penting dilakukan secepatnya guna menekan penyebaran virus mematikan itu,” tegas Tethol.
Tethol mengaku, pihaknya akan mendorong gustu untuk lebih bijak menyikapi situasi darurat corona yang kini sudah mewabah di Kota Ambon. “Bertepatan dengan itu kebetulan DPRD Maluku telah membentuk Tim Covid-19, sehingga hal ini akan diperhatikan dan didorong agar ada tindak lanjut dari hasil rapid tes pedagang di Terminal Mardika,” tandasnya kepada Siwalima Minggu (10/5).
Anggota DPRD Maluku lainnya, Rovik Afifudin juga meminta gustu umumkan hasil rapid test guna memberikan ketenangan bagi masyarakat. “Kan orang karantina berdasarkan hasil rapid test. Harusnya gugus umumkan hasil ratusan pedagang itu. Bagaimana mau memutuskan rantai virus ini, kalau gugus tugas sendiri tidak mau terbuka kepada masyarakat. Cilaka kalau gugus tertutup. Ini dunia sudah canggih, jangan sampai menimbulkan persepsi yang lain. Ayo, gugus terbuka supaya yang positif rapid test segera dikarantina,” ungkap Rovik.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Ambon, Gunawan Mochtar mendesak tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Ambon secepatnya umumkan hasil rapid test 240 pedagang di Terminal Mardika.
Gunawan beralasan, Tim Gugus Kota Ambon harus transparan ke publik. Apapun protokoler yang melekat pada gugus, demi keselamatan warga Kota Ambon, keterbukaan penting guna memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19.
“Selesai rapid ya harus umumkan, ratusan pedagang itu positif atau negatif. Ini penting agar kita semua proteksi diri dan yang positif rapid harus dikarantina, tidak boleh berkeliaran. Ini bahaya,” tegas Gunawan.
Ketua Satgas Covid-19 DPD KNPI Maluku, Santos Walalayo juga mendesak gugus tugas harus mengumumkan hasil rapid tes 240 pedagang itu. Jika hasil itu belum umumkan, ratusan pedagang itu tetap berkeliaran di lingkungan masyarakat dengan bebas.
“Harus ada pengumuman supaya para pedagang itu tahu hasilnya positif atau negatif. Kalau positif dikarantina supaya mata rantai virus diputuskan di sana. Alasan apa gugus tidak mau terbuka. Kalau penyebarannya sudah masif, siapa yang disalahkan,” tegas Walalyo.
Ketua GMKI Cabang Ambon, Almindes Syauta menyayangkan sikap gustu menjadikan alasan physikologi masyarakat untuk menutupi hasil rapid.
“Kondisi pendemi Covid-19 seperti ini, sangat disayangkan gustu beralasan physikologi masyarakat. Kan tidak dibuka indentitas yang bersangkutan. Hanya mengumumkan saja dari jumlah itu berapa positif dan negatif, lalu seceptnya karantina. Masyarakat juga diminta untuk mematuhi semua protokoler kesehatan guna terhindar dari semua masalah yang berkaitan dengan penyebaran virus corona di Kota Ambon,” ungkapnya.
Gustu Kota Ambon Tertutup
Juru Bicara Gustu Kota Ambon, Joy Adriaansz yang dikonfirmasi Sabtu (9/5) dan Minggu (10/5) perihal hasil rapid test ratusan pedagang di Terminal Mardika, tidak menjawab pesan WhatsApp maupun telepon dari Siwalima.
Namun demikian, berdasarkan rilis yang diterima wartawan se Kota Ambon termasuk Siwalima, Adriaansz mengatakan, semua langka antisipatif dilakukan Pemerintah Kota Ambon untuk menekan penyebaran Covid-19 di pasar dan Terminal Mardika.
Adriaansz mengaku, apabila terdapat hasil rapid reaktif terhadap ratusan pedagang itu, maka akan dilakukan isolasi terpusat dalam pengawasan Dinas Kesehatan Kota Ambon dan selanjutnya akan dilakukan swab test terhadap orang tersebut dan dilakukan secara tertutup.
“Gugus tidak pernah mengeluarkan atau mengumumkan data pasien atau masyarakat yang mengikuti rapid test, baik yang dinyatakan reaktif maupun non reaktif,” tegasnya.
Ia menghimbau kepada masyarakat agar lebih bijak dalam menerima pesan yang terkait dengan data-data pasien atau masyarakat yang mengikuti rapid test, untuk tidak meneruskan pesan tersebut kepada yang lain,
“Kami berharap, masyarakat dapat lebih bijak dalam menyikapi informasi yang berkembang saat ini. Kami sangat menghormati dan ingin menjaga perasaan dari saudara-saudara kami yang dengan keikhlasan mau mengikuti rapid test,” himbau Adrianz.
Sedangkan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Maluku, Kasrul Selang yang dikonfirmasi menolak menyampaikan hasil rapid test pedagang di Terminal Mardika.
“Oh kalau soal hasil rapid test ratusan pedagang itu belum ada ya,” ujar Kasrul kepada wartawan Sabtu (9/5). (Mg-2/Mg-4/Mg-5/Mg-6)
Tinggalkan Balasan