AMBON, Siwalimanews – Sebanyak 40 siswa ti­ngkat SD dan SMP yang saat ini menempuh pen­didikan di Yohanes Surya Institut di Jakarta minta dipulangkan. Wabah Co­vid-19 menjadi alasan orang tua dari para siswa ini meminta pemerintah Kota Ambon melalui Dinas Pendi­dikan Kota Ambon segera memu­langkan mereka.

Kabar kondisi puluhan siswa tingkat SD dan SMP di Yonahes Surya Instutut ini terungkap dalam rapat bersama Komisi II DPRD Kota Ambon dengan Dinas Pendidikan Kota Ambon Rabu (6/5).

Pada kesempatan itu, Ketua Komisi II DPRD Kota Ambon, Jafri Taihuttu meminta Kadis Pendidikan Kota Ambon, Fahmy Salatalohy untuk berkoordinasi dengan lem­baga Yohanes Surya Institut guna kepulangan puluhan siswa tingkat SD dan SMP itu.

Taihuttu mengatakan, kurangnya komunikasi yang baik dari Peme­rintah Kota Ambon selama dua tahun terkait keberadaan para siswa tersebut di Jakarta khusus lembaga Yohanes Surya Institut.

Hal itu menyebabkan orang tua dari para siswa itu merasakannya dan takut anak mereka terinfeksi wabah Covid-19. “Koordinasi pak kadis dengan pengawas di Jakarta harus diitngkatkan terus. Ini soal keberadaan anak-anak kita yang masih dibawah umur itu. Penting kita harus mengetahui keberadaan mereka karena usia mereka dibawah 10 tahun,” tutur Taihuttu.

Baca Juga: DPRD Malteng: Gustu Harus Tindaklanjuti Hasil Pengawasan 

Taihuttu mengaku, ada anak yang sudah pulang karena kemampuan finansial dari orang tua mereka cu­kup baik, sedangkan sebagian ma­sih tinggal di Jakarta. “Umur mereka kurang lebih 10 tahun, masih kecil dan pastinya harus ada update informasi apalagi dalam kondisi seperti ini sehingga orang tua juga tahu,” jelas Tahuttu.

Politisi PDI-P itu menambahkan, ditengah pandemi corona yang tidak tahu kapan selesai, harusnya ada koordinasi antara Dinas Pendi­dikan Kota Ambon dengan Yohanes Surya Institut kaitan dengan pemu­angan para siswa itu.

Ia menyatakan, anggaran bagi 40 siswa yang belajar pada Roy Surya Institut ditanggung Pemerintah Kota Ambon. Olehnya puluhan sis­wa itu bisa saja dipulangkan dengan difasilitasi pemerintah kota.

Sementara itu, Kadis Pendidikan Kota Ambon, Fahmy Salatalohy pada kesempatan itu mengatakan, jika seandainya anak- anak yang bersekolah di Roy Institut nantinya pulang, apakah anak-anak ini dapat kembali melanjutkan studi jika nan­tinya kondisi sudah kembali normal.

“Akan menjadi evaluasi kami di Dinas Pendidikan untuk masalah teknis koordinasi. Jangan sampai ada pikiran kita mereka meraih masa depan mereka disitu dan kita tidak pedulikan. Dinas selalu berfikir yang terbaik. Setelah ini kita akan koor­dinasi,” ungkap Fahmy.

Fahmy mengaku, keberadaan 40 anak di lembaga Yohanes Surya Institut menjadi tanggung jawab Pemkot Ambon dalam hal ini Dinas Pendidikan Kota Ambon. “Akan menjadi evaluasi kami di Dinas Pendidkan untuk masalah teknik koordinasi dan apa yang telah Pemkot titipkan kepada Surya Institut adalah tanggung jawab masa depan kita,”ungkapnya.

Sementara itu, salah satu orang tua dari siswa yang enggan diko­ran­kan mengaku, selama ini mereka tidak dikasih ruang dan kesempatan oleh dinas pendidikan kota untuk berko­munikasi terkait keberadaan anaknya.

“Kami kesal, dalam kondisi seperti ini, Dinas Pendidikan Kota Ambon tidak memberikan ruang dan ke­sempatan untuk kami komunikasi dengan anak-anak kami, bagaimana kondisi mereka dan lainnya. Anak kami itu masih kecil, kami perlu mengetahui keberadaan mereka juga,” kesal salah satu orang tua kepada Siwalima Rabu (6/5) di DPRD Kota Ambon. (Mg-5)