AMBON, Siwalimanews – Rumah Sakit Umum Daerah dr. Ishak Umarela kehabisan cartridge atau alat untuk test cepat molekuler (TCM) untuk pemeriksaan spesimen Covid-19.

Menurut Direktur RSUD dr. Ishak Umarela Dwi Murti Nuryant mengakui, pihak rumah sakit sementara berusaha mencari cartridge secara mandiri dan peruntukannya untuk kebutuhan rumah sakit, bukan untuk masyarakat.

“Kita telah berusaha untuk memesan cartridge, tetapi harus melalui e-catalog yang memiliki kelemahan, dimana waktu yang dibutuhkan lebih dari satu bulan untuk pembelian dan itupun belum termasuk ongkos kirim,” jelas Nuryanti kepada wartawan di Baileo Rakyat Karang Panjang, Jumat (16/7).

Dijelaskan, beberapa waktu lalu pihaknya mencoba berkoodinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan Maluku Meikyal Pontoh namun sudah diganti. “Kemungkinan RSUD akan menggunakan dana operasional rumah sakit,” ucapnya.

Ia mengaku untuk harga satuan cartridge TCM sendiri cukup mahal. Untuk satu cartridge dipatok dengan harga Rp700 ribu.

Baca Juga: TPU Hunuth Mampu Tapung 600 Jenazah

“Cukup mahal. Kita berencana untuk membeli 500 cartridge, tetapi pembelian dilakukan secara mandiri untuk kepentingan rumah sakit, dan mungkin ditambah dengan bantuan pemda dengan menggunakan dana BPT untuk membelinya,” katanya.

Ditambahkan, cartridge sangat penting dalam penanganan Covid-19 ketika pasien menunjukan gejala terpapar Covid-19. Namun sampai dengan saat ini ketersediaan cartridge  masih menjadi persoalan yang dihadapi oleh RSUD dr. Ishak Umarela. “Cartridge ini kan sangat penting bagi kita di rumah sakit, tetapi itu juga masih menjadi kendala kita,” tuturnya. (S-50)