MENGATASI harga cabe rawit yang meroket, Pemerintah Kota Ambon melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah menggelar Operasi Pasar, Senin (20/11) di Lapangan Merdeka.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ambon ketika temui operasi pasar yang dimaksud menjelaskan, apa yang dilakukan ini bertujuan untuk intervensi harga cabe rawit di pasaran yang per kilogram mencapai 100 hingga 110.000.

“Kita mencoba melakukan negosiasi dengan pedagang di Pasar Batu Merah sehingga kita ambil 95.000 per kilo dan kita lepas dengan harga Rp 70.000 per kilo dibawah harga pasar artinya Pemkot subsidi 25.000,” jelasnya.

Dikatakan, kenaikan harga cabe rawit disebabkan kekurangan produksi dari petani di Ambon sehingga harus diambil dari luar Kota Ambon yakni Kabupaten Maluku Tengah, Pulau Buru bahkan hingga Makassar.

“Jadi stoknya memang kurang dan kalau ada biasanya pedagang juga pintar karena mereka menjual ke tempat lain di luar Ambon sehingga membuat harga pengecer makin tinggi,” bebernya.

Baca Juga: Wabup Ajak Warga Jaga Adat & Lestarikan Budaya

Lopies mengatakan, operasi pasar yang dilakukan pihaknya akan berlangsung satu minggu ke depan untuk membantu menstabilkan harga tidak hanya cabe rawit namun bahan-bahan pokok lainnya juga  turut disubsidi pemerintah agar masyarakat dapat membeli dengan harga murah, di bawah harga pasar.

“Tentunya, kita akan lakukan kerjasama dengan Bulog dan distributor lainnya sehingga operasi pasar dapat terus berlangsung,” tandasnya.

Untuk diketahui, selain cabe rawit bahan kebutuhan pokok yang dijual dalam operasi pasar yang digelar antara lain Beras Bulog Premium 55.000, gula 12.000 per kilo, minyak goreng 14.000 per kilo, telur Rp 50.000 per rak, bawang putih Rp 30.000 per kilo, bawang merah Rp 20.000 per kilo serta cabe keriting Rp 40.000 per kilo. (Mg-3)