AMBON, Siwalimanews – Sejumlah dokter spe­sialis yang bekerja di RS Haulussy mengancam mengundurkan diri dari rumah sakit milik Pe­merintah Provinsi Ma­luku.

Ancaman pengunduran diri sejumlah tenaga dokter spe­sialis di rumah sakit plat merah ini diung­kapkan langsung, Ke­tua Komisi I DPRD Provinsi Maluku, Amir Rumra kepada warta­wan di ruang kerjanya, Rabu (23/11).

Rumra mengatakan, pihak­nya telah mendapatkan ke­luhan terkait dengan berbagai persoalan yang terjadi di RS Haulussy, yang mengaki­bat­kan para tenaga dokter spe­sialis mengancam mundur ter­masuk masalah pemba­yaran jasa medis.

Sebagai wakil rakyat, Komisi I DPRD Maluku sangat menyayang­kan persoalan yang terjadi di mana­jemen RS Haulussy yang menye­babkan ketidaknyamanan dokter spesialis dalam bekerja, padahal mas­yarakat Maluku sangat membu­tuhkan dokter spesialis.

“Kami sayangkan persoalan di RS Haulussy yang menyebabkan se­mua dokter spesialis siap menyata­kan pengunduran diri,” ujar Rumra.

Baca Juga: Walikota: Ada Bukti Sertifikat, Lahan IPST Dibayar

Menurutnya, Pemerintah Provinsi Maluku tidak boleh menutup mata dengan persoalan di RS Haulussy sebab kesehatan merupakan pela­yanan dasar yang mestinya dijamin oleh pemerintah, sebab banyak mas­yarakat yang sakit harus keluar ke daerah lain karena tidak ada dokter dengan biaya yang cukup besar.

Pemerintah Provinsi Maluku, lanjut Rumra, harusnya melakukan identifikasi terhadap carut marut persoalan di RS yang menyebabkan dokter spesialis mengancam mundur diri, bukan sebaliknya membiarkan persoalan ini terkatung-katung.

Rumra menegaskan jika ancaman tenaga dokter spesialis benar-benar dilakukan maka masyarakat yang akan menjadi korban karena tidak dapat berobat dengan baik.

Rumra pun mengharapkan Komisi IV dan Dinas Kesehatan Maluku un­tuk duduk bersama membicarakan per­soalan ini, agar tenaga dokter spe­sialis tidak lagi mengundurkan diri dan sebaliknya melakukan tugas dengan baik kepada masyarakat.(S-20)