AMBON, Siwalimanews – Gugus Tugas Percepatan Pena­nganan Covid-19 Maluku belum menerima hasil rapid test ratusan pedagang di Terminal Mardika. Rapid test  yang dilakukan Gustu Kota Ambon, berlangsung 9-11 Mei di dua lokasi yakni dalam Terminal A1 Mardika dan Puskesmas Rijali.

“Hasil rapid test di terminal dan puskesmas Rijali sampai seka­rang belum kita terima dari Gustu Kota Ambon,” ujar Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Pena­nganan Covid-19 Maluku, Kasrul Selang kepada wartawan di kantor Gubernur Maluku, Senin (11/5).

Kasrul janji jika hasil rapid test ratusan pedagang di Terminal Mardika dan Puskesmas Rijali itu sudah keluar dan diserahkan ke Gustu Provinsi, pihaknya akan menyampaikan ke publik.

170 Pedagang Ikut Rapid Test

Rapid test hari kedua kembali dilakukan terhadap 170 pedagang di Terminal Mardika yang memiliki kontak dekat dengan pasien ter­kon­firmasi 18, 19 dan 21 versi Gustu Kota Ambon atau pasien kasus 25, 26 dan 28 versi Gustu Provinsi Maluku.

Baca Juga: Dua Desa tak Peroleh Sembako Bantuan Presiden

Juru Bicara Penanganan Covid-19 Kota Ambon, Joy Adriaandsz dalam rilisnya Senin (11/5), meng­ungkapkan, berdasarkan data Dinkes Kota Ambon, rapid test hari kedua itu dilaksanakan di dua tempat yakni Terminal Mardika dan Puskemas Rijali.

Sebelumnya, pada hari pertama Sabtu (9/5), pedagang yang dirapid test sebanyak 244 orang. “Data sebelumnya 240 itu keliru, seha­rusnya 244 orang,” ujar Joy.

Dengan begitu, selama dua hari pedagang dirapid, total keselu­ruhan berjumlah 414 orang. “Hari pertama sebanyak 244 orang dan hari kedua sebanyak 170 orang, sehingga total masyarakat yang sudah mengikuti rapid test seba­nyak 414 orang,” jelasnya.

Dikatakan, rapid test yang dilakukan kepada sejumlah orang yang berada di terminal dan Puskesmas Rijali berdasarkan data yang dikumpulkan tim dinkes yang dilakukan pada hari pertama.

“Sesuai data yang terkumpul saat tracking, maka tim kembali mela­kukan rapid test terhadap sejumlah masyarakat yang pernah berkontak atau merasa pernah melakukan kontak secara lang­sung maupun tidak langsung dengan pasien-pasien yang sudah terkonfirmasi positif,” tutur Adriaandsz.

Ia juga menambahkan, rapid test tersebut akan terus dilakukan hingga benar-benar tuntas, guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di tengah masyarakat Kota Ambon. “Tuntas dalam arti semua yang merasa pernah mela­kukan kontak dengan pasien, sudah bisa kita test. Ini bukan hal yang mudah, karena pasar bukan­lah tempat yang sepi,” kata Joy.

Adriaandsz menghimbau ke­pada masyarakat yang memiliki kesadaran, apabila merasa pernah melakukan kontak langsumg dengan pasien 218, 19 dan 21 versi Gustu Kota Ambon atau 25, 26, dan 28 versi Gustu provinsi, se­gera melapor agar cepat ditindak lanjuti oleh tim gugus tugas yang bertanggung jawab melaksanakan tracking rapid.

“Covid-19 bukan aib, sekali lagi, bukan aib. Ini musibah yang bisa me­nimpa siapa saja. Jadi mas­yarakat tidak perlu khawatir. Rapid test yang dilakukan gugus tugas, merupakan salah satu upaya menekan penyebaran covid-19. Mari, bantu pemerintah sama-sama kita putuskan mata rantai penyebaran,” himbaunya. (S-39/Mg-6)