AMBON, Siwalimanews – Petugas Operasi Yustisi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Ambon, mengakui masuk PSBB Transisi Tahap IX, belum mampu menertibkan angkutan beroda empat.

“Sampai saat ini masih dalam rata-rata kendaraan roda empat. Baik itu tranportasi umum, maupun transportasi pribadi. Roda empat yang dimana penumpangnya sesuai dengan perwali itu masih tetap,” ungkap koordinator Fasilitas umum Richard Luhukay, kepada wartawan di Balai Kota Ambon, Senin (16/11).

Dirinya mengungkapkan, sampai dengan saat ini baik kendaraan umum atau kendaraan pribadi, masih saja melanggar aturan pengangkutan penumpang. Dimana banyak sekali, selama pelaksanaan operasi kedapatan pengangkutan penumpang melebihi kapasitas 50 persen.

“Kita lihat untuk kendaraan pribadi yang kapasitas angkutnya ada yang delapan orang dan empat orang harusnya dalam masa PSBB ini hanya angkut empat, dan dua orang untuk jenis mobil Avanza, dan Agya justru angkut melebihi kapasitas. Sama juga dengan angkutan umum yang normalnya angkut 12 orang masa PSBB ini kan harus enam orang, ini justru angkut melebihi kapasitas,” jelas Luhukay.

Diakuinya, ketika kedapatan justru pelanggar ditindak tegas dengan sanksi yang telah diatur didalam Perwali nomor 25 tahun 2020, bahkan untuk angkutan umum selain sanksi diberikan kepada sopir angkutan umum, penumpang juga justru diperintahkan untuk turun.

Baca Juga: INPEX Tolak MBD Masuk dalam Amdal Blok Masela

Ketika disinggung terkait dengan evaluasi operasi yang dilaksanakan selama sepekan pelaksanaan PSBB Transisi tahap IX ini, Luhukay mengungkapkan, pelanggaran semakin menurun untuk penggunaan masker.

Diakuinya, masyarakat sudah sangat sadar tentang penggunaan masker. Sebab, dilapangan minim sekali pelanggaran yang berkaitan dengan penggunaan masker.

“Evaluasi yang kami dapati dari beberapa hari ini (satu minggu kemarin) untuk pelanggaran penggunaan masker sesungguhnya dilapangan khusus pada pengguna jalan raya, baik roda empat maupun roda dua rata-rata menggunakan masker,” ungkapnya.

Justru kebanyakan, tambahnya, warga masyarakat yang tidak me­-nggunakan masker dengan banyak dan bukan justru masyarakat yang tidak menggunakan masker sama sekali. “Kecil sekali kami kedapatan yang tidak menggunakan masker sama sekali. Yang kami dapati adalah mereka tidak menggunakan masker dengan benar, dan juga membawa masker tapi tidak digunakan,” paparnya.

Dirinya menegaskan, kesadaran sudah semakin baik, sehingga Luhukay meminta agar tetap dipertahankan kedisiplinan tersebut, agar terhindar dari bahaya penularan, dan juga berefek pada penurunan angka terkonfirmasi di Kota Ambon.

“Nah, dari hasil operasi itu peningkatan kepatuhan terjadi otomatis dilihat dari minimnya tindakan yang diperoleh dilapangan,” tandasnya. (Cr-6)