AMBON, Siwalimanews – Gubernur Maluku, Murad Ismail berharap, Gereja Protestan Maluku (GPM) terus bertumbuh dan maju untuk memberitakan kabar baik kepada semua ciptaan, khususnya memberi harapan dan penguatan serta solidaritas kasih kepada umat ditengah pandemi Covid-19.

Sejak pandemi Covid-19 dialami Maluku, GPM hadir dengan kebi­jakan-kebijakan yang sangat membantu pemerintah, secara khusus terus menghimbau umat untuk mematuhi “Selaku pimpinan daerah, kami memberikan apre­sia­si kepada GPM yang selama ini membantu pemerntah dalam menangangi penyebaran Covid-19,” jelas gubernur dalam sambu­tannya pada acara syukuran HUT GPM ke-85, sekaligus peletakan batu pertama pembangunan kampus UKIM di Negeri Suli, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Minggu (6/9).

Kebijakan pimpinan GPM untuk menutup sementara proses per­iba­dahan di rumah gereja dalam ra­ngka mencegah perluasan pandemi Covid-19, sehingga tidak menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.

Kebijakan yang dilakukan GPM, merupakan upaya untuk mendo­rong tugas-tugas pemerintah daerah dalam mengatasi pendemi Covid-19, sebab upaya menangani Covid-19 bukan merupakan tang­gung jawab pemerintah semata, melainkan harus didukung oleh ele­men masyarakat termasuk lem­baga keagamaan.

Selain itu, gubernur mendukung upaya kemajuan GPM dalam me­nghadirkan lembaga pendidikan tinggi yang telah mengalami kema­juan, termasuk perencanaan dan peletakan batu pertama kampus yang baru ditengah pandemi Covid-19.

Baca Juga: 17 September, 44 Anggota DPRD Swab Tes

“Kami juga mendukung langkah kemajuan UKIM yang tetap ber­geliat dalam menata masa depan untuk menyiapkan sumber daya masyarakat Maluku,” tandansya.

Sementara itu, ketua MPH Si­node GPM, Pendeta J.A.S Weri­nussa mengatakan, sejak pande­mi Covid-19 melanda daerah ini, MPH Sinode telah menganjurkan semua umat untuk tetap menaati semua protokol kesehatan yang diatur oleh pemerintah daerah

“Sejak pandemi Covid-19 ini, MPH telah meminta masyarakat un­tuk dapat menaati semua proto­kol kesehatan yang diberlakukan oleh pemerintah daerah,” ujar Werinussa.

Perayaan HUT GPM, kata Weri­nussa, menjadi momentum dimu­lai­nya kembali proses peribada­han di rumah gereja secara khu­sus pada daerah-daerah zona hi­jau, sedangkan untuk daerah zona merah seperti Kota Ambon, proses peribadahan digereja masih dita­ng­guhkan sampai dengan bulan Oktober mendatang.

“Momentum 6 September ini juga akan digunakan sebagai tanda dibukanya kembali periba­dahan di gereja, khususnya bagi daerah di zona hijau. Sedangkan untuk Kota Ambon masih ditang­guhkan sampai dengan bulan Oktober,” tutupnya.

Syukur HUT GPM ini juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Barnabas Orno, Bupati Maluku Tengah Tuasikal Abua, Wakil Bupati Maluku Tengah Marlatu Leleury, Walikota Ambon, Richard Louhenapessy, Forkopimda Maluku, jajaran pelayan MPH sinode GPM serta Pemerintah Negeri Suli. (Cr-2)