NAMROLE, Siwalimanews – Gerakan Mahasiswa Fena Fafan (GMF), meminta kepada Pemkab Buru Selatan untuk memperhatikan tenaga medis, baik itu menyangkut perlengkapan APD, kesehatan serta kesejahteraan mereka.

Permintaan GMF itu dituangkan dalam 5 rekomendasi yang ditujukan kepada Pemkab dan Gugus Tugas Bursel. Rekomendasi para mahasiswa ini dikeluarkan sesuai hasil teleconference yang digelar GMF, Rabu (27/5).

Dalam dalam teleconfrence menghadirkan narasumber yakni Bupati Bursel Tagop Sudarsono Soulisa yang juga Ketua Tim Gugus Kabupaten, Kadis Kesehatan Ibrahim Banda, Ketua PPNI Ridwan Nurdin, serta beberapa pimpinan organisasi kepemudaan Bursel seperti AMGPM, GAMKI dan KNPI.

Ketua GMF, Andre Biloro dalam rilisnya, kepada media ini, Kamis (28/5)  menyebutkan, sesuai kesepakatan dirinya bersama-sama seluruh anggota GMF merekomendasikan 5 hal untuk dapat diperhatikan oleh Pemda Bursel melalui gustu kabupaten dalam penanganan Covid-19 di daerah tersebut.

Lima rekomendasi itu, yakni, pertama, GMF mendorong pemuda dan Pemda Bursel untuk aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tetap menjaga pola hidup sehat, menjalankan  aktivitas dengan  mentaati protokol  kesehatan.

Baca Juga: Gustu Nilai Nyanyian BKT Pasien Covid Malteng Hanya Asumsi

Dua, mendorong  pemkab melalui gustu agar segera mendistribusikan APD di seluruh rumah sakit, baik di pusat  kota kecamatan dan seluruh pustu di desa-desa.

“Saya juga harapkan agar seluruh tenaga medis yang ada di Bursel terutama yang menangani pasien Covid-19 harus benar-benar diperhatikan oleh pemda, baik itu kesejahteraanya sampai dengan kesehatan para medis,” ujarnya.

Tiga, GMF mendorong pemkab untuk memberikan perhatian khusus kepada tenaga kesehatan, baik dokter, perawat sebagai garda terdepan. Empat, kami minta agar pemkab  mengembangkan potensi SDA, khususnya sektor pertanian untuk menjamin ketahanan pangan lokal, misalnya Hotong dan komoditas lokal lainnya yang dapat dijadikan sebagai pangan pengganti nasi.

Selain itu, pihaknya meminta agar anggaran yang telah dikucurkan oleh Pemda Bursel untuk menangani Wabah Covid-19 di Bursel harus digunakan dengan baik dan dikawal oleh semua pihak, baik itu legislatif maupun organisasi kepemudaan yang ada di Kabupaten Bursel.

“Untuk poin kelima, kami dorong  pihak legislatif supaya dapat jalankan fungsi pengawasan terhadap anggaran penanganan  Covid-19. Bukan hanya legislatif, tetapi semua pemuda baik GAMKI, AMGPM, KNPI, GP ANSOR  dan OKP lainnya supaya aktif menjalankan fungsi pengawasannya sebagai bagian dari civil society,” pungkasnya.

Sekretaris GMF Berry Lesnussa kepada media ini di Namrole dengan tegas minta bukan saja anggaran Covid-19 yang diawasi, tetapi pendistribusian BLT kepada masyarakat juga harus menjadi perhatian semua pihak.

“Ini dimaksudkan agar semua BLT itu tidak salah sasaran tetapi benar-benar diberikan kepada warga yang membutuhkan dan disinilah sinergitas pemuda dan pemerintah dalam  penanganan Covid-19. Pemuda harus dilibatkan sebagai relawan,” ucapnya. (S-35)