AMBON, Siwalimanews – Komisi III DPRD Provinsi Maluku mengingatkan Dinas Perkejaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk memperhatikan kualitas konstruksi talud  kali Wayori.

Hal itu disampaikan langsung anggota Komisi III DPRD Provinsi Maluku, Julius Patipeilohi dalam rapat bersama antara Komisi III, Dinas PUPR dan Balai Wilayah Sungai, di Baileo Rakyat Karang Panjang Ambon, Kamis (27/5).

Menurutnya, talud Kali Wayori mulai dikerjakan sejak tahun 1972 hingga saat ini, namun setiap banjir talud ini selalu jebol.

“Kalau talud kena banjir lalu jebol itu seharusnya diperhatikan konstruksinya, karena setahu saya kali Wayori itu sudah lebih dari 15 orang kontraktor yang mengerjakannya sejak tahun 1972,” ujarnya.

PUPR, kata Pattipeiluhu, harus melihat kondisi kali ini setiap musim hujan, apalagi SDM pada dinas ini cukup banyak.

Baca Juga: Pilkdes Serentak di SBB akan Digelar Juni Mendatang

“Orang teknik di PU itu kan banyak, masa tak bisa lihat itu supaya biaya jangan terkuras terus hanya untuk talud Wayori,” tandasnya.

Ia menegaskan, jika PUPR ingin agar talud ini bertahan, maka yang harus diperhatikan ialah konstruksi taludnya, artinya tidak bisa terus mempertahankan konstruksi pemasangan batu terus.

“Kalau tinggal dengan pemasangan batu terus, maka tetap saja seperti ini, harus mengubah konstruksi, apakah mau pakai beton bertulang atau apa PU lebih tahu, karena Wayori itu kalau banjir sangat deras airnya,” tegasnya.

Selain itu, PUPR juga harus bisa membedakan talud penahan badan jalan, penahan ombak dan talud penahan banjir, itu berbeda-beda, sehingga proyek yang dibuat dapat bertahan lama. (S-50)