AMBON, Siwalimanews – Gedung Pasar Mardika yang mulai dibangun setelah peletakan batu pertama dilakukan oleh Gubernur Maluku Murad Ismail menelan anggaran sebesar Rp122,6 miliar.

Pasar dengan konsep modern tersebut mulai dikerjakan oleh PT Wijaya Karya dengan konstruksi lima lantai dan direncanakan dapat ditempati oleh 1.840 lapak pedagang dan 1.086 kios.

Gubernur Maluku Murad Ismail dalam sambutannya mengata­kan, komitmen pemerintah di bidang perdagangan adalah memperkuat ekonomi kerakyatan dengan membangun pasar rakyat.

“Pasar Mardika akan dikelola oleh Pemerintah Provinsi Maluku dan pengelolaannya akan diatur melalui mekanisme kerja sama antara provinsi dengan Peme­rintah Kota Ambon,” ujarnya.

Walikota Ambon Richard Louhenapessy mengatakan lahan Pasar Mardika milik Pemerintah Provinsi Maluku namun pengelolaan dilaksanakan oleh pemkot.

Baca Juga: Tahun 2023 Tenaga Honorer tak Lagi Dipakai

“Tanah ini milik provinsi, gedung pasar yang lama juga milik Provinsi Maluku. Gubernur menginginkan pengelolaan pasar harus jelas,” kata Louhenapessy kepada wartawan, usai mengikuti ground breaking di lahan ex Gedung Putih Pasar Mardika, Kamis (27/1).

Katanya, salah satu opsi bentuk pengelolaan tersebut adalah dengan pembentukan Perusahaan Daerah, dimana Pasar Mardika nantinya tidak langsung berada dibawah Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat, tetapi dibawah PD Pasar.

“Kalau nantinya bentuk pengelolaannya dalam PD maka kita harus sepakati apakah Pemkot itu sewa tanah atau dari penarikan retribusinya, semua akan tertuang di MoU,” terangnya.

Acara peletakkan batu pertama pembangunan pasar dihadiri Penjabat Sekda Maluku Sadali Ie, Walikota Ambon Richard Louhenapessy dan sejumlah pejabat daerah. (S-52)