AMBON, Siwalimanews – Deputi I Kantor Staf Presiden bidang Infrastruktur, Energi, dan Investasi, Febry Calvin Tetelepta memastikan nelayan kecil akan di libatkan dalam pembangunan Lumbung Ikan Nasional (LIN).

“Hasil pemetaan kita tadi, kita memastikan bahwa dalam LIN itu nelayan kecil tidak akan tercecer. Kita pastikan itu kenapa di situlah kekuatan kita untuk bagaimana sebuah pembangunan infrastruktur itu mampu menumbuhkan perekonomian baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tegas Febry kepada wartawan usai melakukan rapat koodinasi dengan Pemerintah Provinsi Maluku untuk percepatan implementasi LIN, di kantor Dinas Pekelautan Dan Perikanan Maluku, Kamis (18/2).

Untuk itu dirinya meminta kepada semua tim yang sudah di bentuk untuk pembangunan LIN di Maluku bekerja keras sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang telah diberikan.

Siapa kerjakan apa, bertanggung jawab untuk apa, itu yang harus kita pastikan hari ini sehingga kita pastikan bagaimana mengembangkan nelayan kecil dalam pasok rantai dingin, apa peran nelayan kecil baik itu pengembangan coldstorage, subsidi solar, listrik maupun pemasaran daa pengelolaan, terkonsentrasi di 12 gugus pulau yang menjadi arah kebijakan pembangunan LIN di Maluku,” tegas Febry.

Dijelaskan kenapa harus memastikan nelayan kecil dilibatkan kekuatan LIN,  ada pada 1.054 desa pesisir yang 90 persen efektif untuk pembangunan nelayan dari aspek tangkap.

Baca Juga: Sesama Pemuda Batu Merah Nyaris Terlibat Bentrok

Sementara aspek budidaya masih lemah. Dari data yang ada garis pantai di Maluku sepanjang 10 ribu km namun baru di manfaatkan 4 persen.

“Menurut saya ini sangat minim dan sangat kecil padahal potensi lebih besar kedepan. Oleh sebab itu menjadi tantangan kita bersama bahwa kemiskinan yang 4 persen kita harus lawan dan kita harus pastikan masa depan kita itu di laut dan di pariwisata,” jelasnya.

Febry mengakui Blok Masela bukan satu-satunya masa depan Maluku karena prosesnya masih panjang.

Blok Masela bukan masa depan satu-satunya. Apalagi dalam proses persiapan yang sangat panjang, maka harus pastikan di depan mata adalah di laut dan pariwisata.

“Laut dan pariwisata tidak akan habis, saya katakan kantor Staf Keperesiden dan Menko Marves memastikan bahwa nelayan kecil tidak akan tercecer dalam pengembangan LIN kedepan,” tandasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Maluku Abdul Haris mengatakan kedatangan Deputi I Kantor Staf Presiden dan para pejabat dari kemenko marves serta kementerian kelautan dan perikanan dalam rangka koordinasi percepatan implemantasi LIN.

“Dalam rapat tadi hal yang dibahas terkait sistim logistik ikan nasional yang harus dimulai dari penyiapan sentra-sentra perikanan tangkap, budidaya, serta pengolahan dan pemasaran hasil perikanan termasuk didalamnya kondisi pelabuhan perikanan, balai budidaya ikan, dan unit pengo­lahan yang ada di kabupaten/kota yang harus dibenahi untuk menunjang industri perikanan,” ujarnya. (S-39)