PETRUS FATLOLON  juga dinilai sebagai sosok bupati inspiratif asal Desa Meyano Bab ini telah meng­habiskan pemberiannya diluar peng­hasilannya sebagai Bupati. Pantas saja jumlah kekayaannya malah menurun saat menjadi Bupati.

“Memang benar, ia masih tetap dermawan sejati yang tidak meman­faatkan posisi bupati untuk memper­banyak harta kekayaan serta me­nambah tumpukan uang pada brankas pribadinya. Hal yang patut dicontohi para pemimpin lainnya,” kata, Agustinus Rahanwara, salah satu warga Tanimbar kepada Siwa­lima, Rabu (26/1).

Dikatakan, Petrus Fatlolon juga me­miliki kebun di Karawang-Jawa Barat dan di Desa Ilngei Kecamatan Tanimbar Selatan jauh sebelum menjadi bupati pada tahun 2017, bahkan menyempatkan waktu berke­bun menanam Wortel, Bawang Me­rah, Nenas,  disela-sela kesibukan­nya sebagai bupati, serta banyak lagi prestasi yang hanya memakan waktu kira-kira 3 tahun sedangkan sisanya termakan penanganan pandemi Covid-19, bayangkan saja bagaimana bila 10 tahun memimpin.

Pada pertarungan Pilkada 2017, sosok Petrus Fatlolon terbuka tetapi tak mengandalkan donatur siapapun dalam pemenangannya, karena ia berpikir hal itu sama saja dengan menggadaikan seluruh pembiayaan Negara melalui APBD kepada para kontraktor; dan pada Pilkada 2024 nanti hal yang sama akan dilakukan yakni terbuka tetapi tidak mengandalkan kerjasama dengan pengusaha manapun sebagai donatur. Dengan kantongnya sendiri ia akan membiayai segala bentuk pemenangan menuju periode kedua nanti.

“Satu hal yang takjub dari kerendahan hatinya ialah setelah dilantik pada 22 Mei 2017, Bupati Petrus Fatlolon merangkul tokoh-tokoh yang kalah dalam kontestasi Pilkada bersamanya sebagai lawannya dan mengakomodir mereka, tanpa dendam politik dalam niat yang tulus membangun Tanimbar.

Baca Juga: Letjen (Purn) Muzani Syukur Kunjungi Mako Raider 733

Katakanlah, Wakil Bupati periode 2012-2017 Petrus Paulus Werembinan yang adalah lawan politik dalam Pilkada 2017 akhirnya dilantik memimpin BUMD PT. Kidabela yang mengurus transportasi laut berupa kapal ferry penyeberangan antar pulau kecil. Ini suatu terobosan menarik yang mana pada tahun 2019 dilakukan juga oleh Presiden Joko Widodo yang melantik Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan di mana Prabowo sendiri adalah rival kandidat Presiden pada Pilpres 2019 bersama Joko Widodo, dan tak lama berselang juga melantik Sandiaga Salahudin Uno sebagai Menteri Pariwisata Dan Ekononi Kreatif di mana Sandiaga menjadi rival kandidat Wakil Presiden di Pilpres 2019.

Bupati yang tercatat telah memiliki rumah pribadi plus perabotan mewah di Tanimbar, sejumlah tanah, penginapan di Larat, 2 unit rumah mewah di Jakarta, vila eksklusif dan elegant di Bali, rumah di Ambon; semuanya itu dimiliki bapak Petrus Fatlolon jauh sebelum menjadi Bupati Kepulauan Tanimbar.

Ia bahkan telah menyumbang di berbagai rumah ibadah di Papua, Ambon dan terutama di  Tanimbar sejak tahun 2002 sampai tahun 2016 sebelum bertarung dalam kontestasi Pilkada 2017.

Bukankah cerita ini menarik?.

Soal pengangguran?. Pemerintahan sebelumnya tidak berani mengakomodir tenaga honor atau kontrak daerah karena pembiayaan yang memberatkan APBD dan dibatasi berdasarkan peraturan pemerintah. Namun di masa kepemimpinannya, 2000an orang lebih diangkat untuk mengisi posisi teknis di pemerintahan dengan metode perjanjian kerja. Selama sekitar 4 tahun lamanya,

2000an orang lebih itu menikmati kehidupan yang pantas dan layak sebagai tenaga kontrak daerah. Ini suatu kebijakan dan terobosan yang menguntungkan rakyat Tanimbar. Keberanian ini mengurai persoalan pengangguran yang terjadi di kabupaten Kepulauan Tanimbar. Hanya saja saat ini tak ada satu pun pejabat di pemerintah Kabupaten Kepulauan Tanimbar yang berani mengakomodir tenaga kontrak daerah itu. Mereka sudah kembali ke rumah. Diberhentikan. Mungkin ada kepentingan lain yang lebih besar ketimbang mengurus recehan di kantong para honorer.

“Hebat kan sosok ini?. Masih percaya dengan berita bohong yang dihembuskan mereka yang ingin menjatuhkan popularitas sang visioner dan inovatif, Petrus Fatlolon? Jangan mudah dipengaruhi dengan informasi yang bohong menyesatkan!,” ujarnya.

Dia mengajak basudara Tanimbar, ayo bersama membangun Tanimbar. Jangan terprovokasi dengan pihak tertentu yang suka memfitnah dan hanya banyak bicara dengan retorika yang berapi-api tapi bisa saja datang dengan modus mengejar kekayaan pribadi. Petrus Fatlolon sudah miliki hidup yang mapan sebelum menjadi Bupati. Sudah punya rumah pribadi dan harta yang cukup kemudian baru memimpin kabupaten dengan julukan bumi duan-lolat. Ini fakta bukan dongeng!

*Mari kita lawan isue bohong, fitnah, dengki,  dengan mengatakan yang benar berbasis data dan fakta serta terus berkarya dan melayani, bersama kita membangun Tanimbar,” ajaknya. (S-26)