AMBON, Siwalimanews – Fraksi PKS DPRD Provinsi Maluku akan menggelar Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka memboboti ranperda tentang Perseroan Daerah Maluku Energi Abadi.

Demikian diungkapkan, Ketua Fraksi PKS,  Turaya Samal kepada Siwalima di DPRD Maluku, Jumat (03/7).

Samal menjelaskan, tujuan kegiatan ini untuk meminta masukan dari ahli-ahli yang memiliki kompeten baik dibidang pertambangan.

“Fraksi PKS menginginkan kedua ranperda ini ketika menjadi Perda memiliki bobot yang yang cukup baik, agar dapat digunakan oleh pemerintah daerah dan perusahaan yang nantinya dibentuk,” tutur Samal.

Ditegaskan, wilayah Maluku dianugerahi potensi minyak dan gas bumi yang sangat menjanjikan, karena terdapat sembilan wilayah kerja minyak dan gas bumi, baik yang masih dalam tahap eksplorasi maupun yang sudah berproduksi, salah satunya potensi dan pengelolaan Blok Masela terhadap kesejahteraan orang Maluku menjadi prioritas utama.

Baca Juga: DPRD Bahas Kerusakan Infrastruktur Jalan dan Jembatan

“FDG akan dilaksanakan hari Senin mendatang dengan topik, membedah Ranperda Perusahaan Perseroan Daerah Maluku Energi Abadi, dan Ranperda Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Maluku kepada Perseroan Maluku Energi Abadi,” katanya.

Untuk potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berasal dari dividen, sesuai dengan skema Participation Interest (PI) 10 persen  mencapai Rp 60 triliun per tahun. Dana sebesar ini harusnya bisa dikelola dengan bijak demi kemaslahatan masyarakat didaerah ini.

“Tentu anggaran yang spektakuler ini, bisa menjadi katalisator upaya pemberantasan kemiskinan, dan memajukan pendidikan di daerah ini. Kami berharap, dana besar ini, bisa dipertanggungjawabkan secara baik oleh gubernur sebagai kepala daerah. Kami yakin beliau bisa, dan kami dari fraksi akan terus mengawal setiap programnya,” jelas Samal.

Nantinya, narasumber yang akan memperkaya khasanah berfikir terkait dengan isu ini diantaranya, anggota DPR RI Saadiah Uluputti, Marwan Batubara selaku Direktur Riset Studi Sumber Daya Indonesia, Musalam Latuconsina selaku praktisi Migas dan dari pemerintah daerah diwakili oleh Bapeda Maluku Anton Lailossa.

Selain tiga narasumber tersebut, akan hadir juga akademisi Eko­nomi Unpatti, sebab keberadaan, Perda akan meningkatkan taraf ekonomi masyarakat yang ada di Provinsi Maluku pada umumnya tetapi secara khusus di daerah lokasi tambang blok Masela.

Samal mengharapkan, dengan digelarnya FGD ini akan  menam­bah wawasan tentang bagaimana mengelola Blok Masela itu sendiri serta kedepannya tidak perlu me­ngambil ahli dari luar, tetapi akan memproduktifitaskan anak daerah yang ada diwilayah ini. (Cr-2)