AMBON, Siwalimanews – Ekspor Maluku bulan November 2020 mencapai US$ 15,61 juta atau meningkat sekitar 242,25 persen dibandingkan ekspor November 2020.

Secara kumulatif nilai ekspor Maluku Januari sampai dengan Desember 2020 sebesar US$ 70,37 juta atau mengalami peningkatan sebesar 94,58 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019.

Ekspor Maluku bulan Desember 2020  berasal  dari  sektor migas (US$ 11,95 juta) dan non migas (US$3,66 juta) dengan negara tujuan yakni Singapura, Vietnam, Hongkong, Korea Selatan, Jepang, Tiongkok dan Amerika Serikat,” jelas Kepala BPS Provinsi Maluku, Asep Riyadi dalam rilis yang diterima Siwalima, Senin (1/2).

Diterangkan ekspor Maluku pada Desember 2020 mencapai US$ 15,61 juta berasal dari komoditas migas dan dan non migas.

“Komoditas migas dan komoditas non migas senilai US$3,66 juta,” terang Riyadi.

Baca Juga: Seleksi Casis SIPSS Tersisa Satu Peserta

Komoditas migas berupa minyak petroleum mentah sebesar US$11,95 juta  sedangkan komoditas no migas disumbangkan dari kelompok ikan dan udang berupaikan tuna (fresh tuna whole, frozen yellowfin tunaloin), kerapu hidup, udang, lobster serta kepiting (live crab).

“Inilah yang membuat nilai ekspor Desember naik sekitar 242,25 persen  dibandingkan  nilai ekspor Maluku bulan November 2020 (US$4,56 juta) yang berasal dari komoditas barang non migas,” tegas Riyadi.

Kalau dilihat dari negara tujuan ekspor asal Maluku di bulan Desember ke negara anggota ASEAN senilai US$ 0,24 juta. Tujuan ke Singapura dan Vietnam. Sedangkan ke negara di  kawasan Asia  lainnya yaitu Hongkong  (US$0,31 juta), Korea Selatan (US$ 11,95 juta), Jepang (US$ 0,54 juta) dan  Tiongkok sebesar US$2,37juta.Ekspor  Maluku  juga  merambah  Amerika  Serikat dengan nilai US$ 0,19 juta.

“Terbesar pada periode ini adalah ke negara Korea Selatan sekitar US$11,95 juta. Sementara itu, ekspor ke negara Tiongkok mengalami penurunan nilai ekspor terbesar dibandingkan November 2020,” ungkapnya.

Selain itu kata Riyadi, ekspor menurut pelabuhan Muat selama bulan Desember 2020 melalui be­-berapa pelabuhan. Ekspor terbesar di bulan ini berasal dari Pelabuhan Bula senilai US$ 11,95 juta.

Selain itu ekspor  juga  melalui  Kota Ambon yaitu Pelabuhan Yos Sudarso  (US$  2,99 juta) dan Bandara Pattimura Ambon (US$ 0,55 juta).

“Tidak ada ekspor melalui Pelabuhan Dobo dan Pelabuhan Lirang. Jika  dibandingkan dengan bulan November 2020, peningkatan ekspor terbesar berada di Bandara Pattimura-Ambon sekitar 17,71 persen,” jelasnya. (S-39)