AMBON, Siwalimanews – Untuk memastikan kebutuhan pokok masyarakat terjamin, dite­ngah penyebaran virus Covid-19 ini, Ketua DPRD Maluku meminta, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dis­perindag) secara masif memantau harga bahan pokok di pasar.

Kepada Siwalima, Rabu(1/4) Watti­mury mengungkapkan, kenai­kan harga, atau bahkan kekosongan bahan pokok ditengah kondisi saat ini sektu-waktu dapat saja terjadi,  sehingga dewan mendorong agar Disperindag bisa memantau harga barang di pasaran.

“Saya selaku pimpinan dewan meminta kepada OPD terkait dalam hal ini Disperindag untuk secara terus-menerus memantau kondisi pasar,” kata Wattimury

Kata dia, DPRD sudah turun me­ngecek secara langsung keterse­diaan bahan pokok masyarakat, dan ternyata belum terdapat kelangkaan, tetapi itu bukan berarti tidak hati-hati kita namun selalu menjaga supaya jangan sampai terjadi ke­lang­kaan, ungkapnya.

Pemantauan tersebut perlu dila­kukan, lanjut Wattimury, jangan sampai terjadi peningka­tan harga karena situasi masya­rakat saat ini. Oleh karena itu, harus lakukan pe­mantauan, jika perlu Disperindag Maluku mela­-ku­kan operasi pasar supaya menjaga stabilitas harga semba­ko, tetapi juga menjaga ke­tersediaan sembako itu sendiri.

Baca Juga: Pemprov Harus Sediakan Anggaran

Wattimury tidak bisa memba­yangkan jika Virus Covid-19 ini masih terus terjadi, sehingga untuk memastikan kebutuhan masyarakat itu, bendahara DPD PDIP Maluku ini mengharapkan, Disperindag bisa tanggap dan cepat antisipasi hal itu.

“Kerena  persoalan sembako ada­lah salah satu yang mesti dianti­sipasi. Oleh karena itu saya juga meminta OPD-OPD yang ada, ter­utama Disperindag untuk melakukan operasi pasar dalam rangka tertib­nya harga sembako,” tegasnya.

Selain itu, Ketua DPRD Maluku ini juga meminta, Disperindag men­cegah jangan sampai terjadi pe­numpukan sembako pada tempat tertentu, atau pada orang-orang ter­tentu. Jika itu terjadi akan menim­bulkan kelangkaan bagi masyarakat.

“Ini sangat berbahanya, jika perlu kepada OPD bekerja sama dengan pihak kepolisian  bersama-sama melakukan sidak ke lapangan,” tambahnya.

Wattimury menambahkan, segala kemungkinan yang dapat berdam­pak pada kondisi sosial kita dapat teratasi sejak dini, dengan cara yang lebih baik dan terarah.

Harga Gula Tinggi

Dinas Perindag Maluku memas­tikan saat ini harga gula pasir curah di pasar tradisional memang masih tinggi yakni Rp.18-19 ribu perkilo, namun untuk gula di retail modern harganya hanya Rp.12.000 perkilo.

Terkait dengan permintaan DPRD agar rutin melakukan pengawasan terhadap harga kebutuhan di pasar dan retail modern telah dilakukan bersama dengan Satgas Pangan sudah dilakukan.

“Ada kenaikan sedikit di peda­gang khususnya gula pasir curah tetapi gula pasir di retail modern harganya murah sesuai harga eceran tertinggi (HET),” terang Kadis Pe­rindag, Elvis Pattiselanno kepada wartawan di kantor Gubernur Ma­luku, Kamis (2/4).

Menurutnya sementara untuk harga lain di pasar relatif stabil memang ada kenaikan sedikit tetapi masih dalam batas wajar.

“Kenaikan itu dipengaruhi de­ngan distribusi stok yang terlabat sampai ke pasar sehingga mempe­ngaruhi harga di pasar, namun saat ini harga kebutuhan lain relatif stabil di pasar,” terang Elvis.

Dalam sebulan ini menjelang pe­rayaan Paskah ia mengaku bersama tim rutin melakukan pengawasan terhadap harga kebutuhan di pasar.

Selain itu hasil pemantauan harga kebutuhan di pasar tradisional memang relatif aman dan stok kebutuhan juga masih aman.

“Jadi harga kebutuhan, kita pasti­kan relatif stabil di pasar tradisional namun yang masih tinggi harga gula pasir curah,” tandasnya.

Merangkak Naik

Seperti diberitakan sebelum­nya, sejum­lah harga berbagai jenis ba­rang di Pasar Mardika mulai me­rangkak naik ditengah merebahnya virus corona

Untuk harga Bawang Merah dan Putih  di Pasar Mardika naik menjadi 50 ribu/kg dari harga sebelumnya Rp 28 ribu hingga Rp 29 ribu/kg.

Anita salah satu pedagang yang ditemui Siwalima di sela-sela kesi­bukannya,  Selasa (24/3) me­ngung­kapkan, harga bawang naik karena stok dari Makassar dan Surabaya  terbatas.

Harga cabai merah besar juga mengalami kenaikan, harga sebe­lumnya Rp 30.000 /kg naik menjadi Rp 60.000 per kg. Untuk Tomat juga mengalami kenaikan Rp 1000, harga pasaran Rp 18.000 dari harga sebe­lumnya Rp 17.000

“Kalau Tomat naik tetapi tidak terlalu tinggi, harga sekarang Rp 18.000/kg, harga sebelumnya kami jual Rp 17.000/kg,” jelas Aidah, salah satu penjual Tomat di Pasar Mardika.

Untuk harga jagung manis pada Pasar Mardika biasanya di jual 6 buah Rp 10.000 naik menjadi Rp.20.000. Sayur jenis Bayam dijual Rp 8.000/ikat harga sebelumnya Rp 5.000-Rp 6000/ikat. Selanjutnya, sayur Kangkung yang biasanya dijual  5000/ikat harga bervariasi Rp.6000-Rp 7000/Ikat. Sayur melinjo, daun singkong sedikit bergerak naik dari Rp.5000 menjadi Rp.6000.ikat.

Sedangkan, untuk bumbu masak kunyit di jual dengan harga 5000/ikat. Untuk Jahe 7000/ikat dan dijual harga per kg 60.000 dari harga sebelumnya Rp.50.000 per kg.

Hayidah mengaku, harga jahe kini sangat mahal karena panen yang terbatas. “Memang untuk saat ini harga jahe melambung tingggi, ka­rena cuaca pada daerah hasil pro­duksi kurang begitu baik sehingga stok jahe yang kita dapatkan juga sedikit,” jelasnya. (Mg-4/S-39)