AMBON, Siwalimanews – Komisi III DPRD Provinsi Maluku me­minta kepada Pemprov Maluku untuk menambah anggaran subsidi pasar murah. Hal itu disampaikan Sekretaris Komisi III DPRD Maluku, Rovik Afifudin saat hearing bersama Dinas Perindustrian dan Per­dagangan (Disperindag) Provinsi Maluku di Baileo Rakyat Karang Panjang Ambon pekan kemarin.

Pada kesempatan itu Rovik menang­gapi pernyataan Kadis Perindag Maluku, Elvis Pattiselanno bahwa pasar murah yang digelar secara mobile itu, masyarakat kurang mampu harus membayar Rp 100 ribu, sementara yang disubsidi dari pemerintah hanya Rp 67 ribu.

“Kalau masyarakat harus membayar Rp.100.000 itu dapat dipastikan tidak ada masyarakat miskin sebagai sasaran kegiatan ini yang akan menikmati program pemerintah,” tutur Rovik.

Ia mengusulkan harus ada penam­bahan anggaran yang diambil dari pos tak terduga yang dicadangkan sebesar Rp 395 miliar untuk memperbesar subsidi, sehingga masyarakat hanya membayar Rp.50.000 sisanya ditanggulangi dengan  subsidi daerah.

“Ada cadangan uang kita Rp 395 miliar dari pos anggaran tak terduga. Ini kan Covid-19 bilang pak Sekda, kalau harga Rp.50.000 pasti masyarakat miskin bisa menjangkau,” tegas Rovik.

Baca Juga: Pemprov Pastikan Distribusi Barang ke Buru Aman

Atas usulan politisi PPP itu, Komisi III dan Disperindag sepakat untuk meminta tambahan anggaran guna meningkatkan subsidi pasar murah bagi masyarakat. Untuk diketahui, Kepala Disperindag Ma­luku, Elvis Pattiselanno dalam hearing menjelaskan,  terkait pasar murah banyak distributor tidak menginginkan para pega­wainya melakukan pasar murah, karena takut berinteraksi dengan masyarakat.

“Tidak ada pasar murah stay tapi diganti dengan mobile. Mobile itu dalam bentuk paket agar tidak lagi semua orang datang,” ungkap Elvis.

Dikatakan, Disperindag Maluku telah menyediakan sebanyak 5.200 paket sembako yang akan dijual dengan harga murah kepada masyarakat. Ribuan paket sembako tersebut nantinya akan dibagikan ke 17 titik tersebar di Kota Ambon, Leihitu dan Salahutu.

“17 titik berada di Kecamatan Leihitu dan Kecamatan Salahatu dan Kota Ambon yang diawali dengan proses identifikasi oleh kepala desa dan sudah selesai. Kota Ambon mulai dari Laha sampai dengan pohon Mangga Air Salobar,” jelasnya.

Bahan pokok yang disediakan dalam paket berupa beras 5 kilogram, telur 1 rak, gula pasir 2 kilogram, terigu 2 kilogram serta minyak goreng 1 liter dan difokuskan pada titik-titik umat muslim karena merupakan program menunjang bulan puasa dan lebaran. (Mg-4)