AMBON, Siwalimanews – Kurangnya pemahaman dan kesadaran warga terkait penanganan Covid-19, tentu saja akan menjadi salah satu penghalang bagi gugus tugas (Gustu), dalam berupaya mencegah penyebaran wabah tersebut.

Karena itu, gustu diminta untuk tingkatkan sosialisasi ke masyarakat, dengan memberikan pemhaman dan edukasi yang baik, bahwa korban Covid-19 bukanlah aib, sehingga harus ada perlakuan-perlakuan diskriminasi dan sebagainya.

Menurut Ketua Komisi I DPRD Kota Ambon, Zeth Pormes, gustu Kota Ambon dapat melibatkan unsur pemerintah negeri, Babinsa, Bhabinkamtibmas ataupun para relawan lainnya untuk memberikan edukasi dan pemahaman yang benar bagi masyarakat.

“Misalnya ada korban positif yang sakit, ataupun meninggal jangan warga melakukan  diskriminasi kepada korban, dan juga identitas dari korban juga harus dirahasiakan,” ungkap Pormes saat diwawancarai Siwalima melalui telepon selulernya, Sabtu (2/4).

Pormes menjelaskan, gustu yang dibentuk sesuai dengan SK Menteri mulai dari tingkat pusat sampai desa  dan kelurahan, untuk itu sosialisasi pemahaman terhadap dampak covid-19 bisa juga dilakukan oleh pemerintah desa/negeri ataupun tingkat kelurahan.

Baca Juga: 24 Swab Pasien Dikirim ke Balitbang Kemenkes

“Kalau tim gugus kota dan provinsi untuk turun ke semua RT dan desa kelurahan sangat sulit mengingat jumlah RT pada desa kelurahan sangat banyak. Pada desa atau kelurahan ada Bhabinkamtibmas dari Polri dan Babinsa dari TNI bersama dengan perangkat desa melakukan sosialisasi kepada masyarakat, sehingga ruang lingkup sosialisasi lebih kecil karena ditangani oleh tim covid-19 pada Desa Kelurahan, tetapi pesan ini juga sampai ke masyarakat sehingga masyarakat juga bisa paham tidak bisa hanya dengan seuruan–seruan dengan spanduk baliho,” ujarnya.

Memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, kata kader Partai Golkar ini tidak bisa melalui seruan saja, tetapi harus terjun langsung ke masyarakat.

ia menambahkan, untuk korban terpapar Covid-19, jangan diskriminasi tetapi lindugi agar dapat dilakukan isolasi dengan baik.

“Intinya kita tidak bisa pesimis bahwa kurang sosialisasi dalam menghadapi tantangan seperti ini. Semua pihak harusnya memiliki harapan dalam kondisi seperti ini harus memaksimalkan sosialisasi,” tutupnya (Mg-5)