AMBON, Siwalimanews – Dokter yang selama ini bertugas di rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Maluku kembali mengeluhkan rendahnya insentif yang diterima selama ini.

Tidak hanya insentis mereka juga mengeluhkan belum diberikan tambahan penghasilan pegawai (TPP) untuk ASN di RSUD Ishak Umarella dan Rumah Sakit Khusus Daerah Nania.

“Jadi dalam rapat rapat kerja bersama Komisi IV dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Maluku mereka mengeluhkan insentif,” kata Ketua Komisi Samson Atapary  kepada wartawan.

Rendahnya insentif menurut pernyataan IDI khusus untuk tenaga dokter  spesialis dan dokter umum.

“Dari penjelasan pengurus IDI, ternyata insentif yang didapat dirasa rendah bila dibandingkan dengan profesi dokter yang memang berbeda dengan tenaga kesehatan lainnya,” ujarnya.

Baca Juga: Puluhan Lansia Terima Bantuan Sembako

Terhadap aspirasi yang disampaikan, Samson memastikan akan menindaklanjuti bersama dengan pemerintah daerah sebab menyangkut kebijakan yang berdampak langsung dengan keuangan sehingga membutuhkan kajian yang matang juga.

“Memang harus ada satu kebijakan yang disusun untuk menjawab aspirasi mereka terutama dengan Dinas Kesehatan, Bappeda dan Bagian Keuangan Pemprov Maluku karena ada konsekuensi di anggaran untuk bagaimana kenaikan intensif,” ungkapnya.

Samson juga meminta IDI Maluku untuk menyampaikan aspirasi kepada Sekda Maluku agar dapat diakomodir dalam APBD, sebab persoalan Insentif bukan saja menjadi domain Dinas Kesehatan tetapi sekda sebagai ketua tim anggaran pemerintah daerah.

“Kami berharap rendahnya insentif dokter spesialis dan dokter umum tidak akan mempengaruhi pelayanan yang diberikan kepada masyarakat di dua rumah sakit daerah tersebut,” ucapnya. (S-20)