AMBON, Siwalimanews – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Rovik Akbar Afifuddin mengaku, saat ini DPRD dan Pemprov Maluku sementara mencari solusi, terkait dengan penyelesaian hutang pihak ketiga RSUD dr M Haulussy.

“Soal hutang pihak ketiga, memang sampai saat ini belum tuntas, dan DPRD bersama pemprov sedang mencari jalan keluar untuk menyelesaikan persoalan agar operasional rumah sakit dapat berjalan dengan baik,” ungkap Rovik.

Ia mengaku, persoalan hutang dapat dibayarakan dengan menggunakan pendapatan RSUD yang sah, tetapi akan membutuhkan waktu yang cukup lama, karena pembayaran harus dilakukan secara bertahap.

Sejauh ini, DPRD sedang mengkaji dua opsi pembayaran hutang, pertama mencatat sebagai pengakuan hutang agar Pemprov Maluku dapat mengintervensi dengan membayarkan secara cicilan.

Opsi kedua, mengingatkan RSUD Haulussy merupakan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), maka dapat dimungkinkan intervensi melalui penyertaan modal, tetapi akan ada beberapa masalah.

“Memang ada dua opsi, tapi yang paling menonjol pembayaran dilakukan dengan opsi pengakuan hutang,” ucap Rovik.

Rovik menegaskan, Komisi IV telah berkomitmen untuk menuntaskan persoalan hutang pihak ketiga yang mencapai puluhan miliar rupiah, sebab jika tidak, akan berdampak pada pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.

Apalagi, akibat dari persoalan hutang telah membuat beberapa peralatan medis yang mestinya digunakan, seperti katerisasi jantung tidak dapat dioperasionalkan, karena kedepannya harus ada langkah konkrit untuk dilakukan pembayaran. (S-20)