AMBON, Siwalimanews – DPP PAN secara resmi telah mengeluarkan rekomendasi ke­pada Safitri Malik dan Gerson Selsily, untuk bertarung dalam pilkada Kabupaten Buru Selatan, 9 Desember mendatang.

Keputusan DPP PAN tersebut tertuang didalam SK nomor: PAN/Kpts/KU-Sj/205/VII/2020 tentang Persetujuan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Buru Selatan.

SK DPP PAN tersebut ditanda­ta­ngani Ketua Umum, Zulkifli Hasan dan Sekretaris Jenderal Eddy Soe­parno dan dikeluarkan tertanggal 30 Juli 2020 lalu.

Ketua DPW PAN Maluku, Abas Hadubun ketika dikonfirmasi Siwalima melalui telepon selu­lernya, Rabu (5/8) membenarkan, DPP PAN telah mengeluarkan re­komendasi kepada Safitri-Gerson.

“Iya, rekomendasinya ke Ibu Safitri dan pak Gerson yang dike­luarkan DPP tanggal 30 Juli lalu,” ungkapnya.

Baca Juga: Koalisi Gerindra-Golkar Hampir Pasti

Dengan dikeluarkannya reko­men­dasi DPP PAN itu, lanjut Ha­dubun, maka semua kader partai harus mematuhi dan menga­man­kan keputusan DPP, serta  meng­optimalkan kerja mesin partai untuk memenangkapan pasangan didiusung oleh oleh PAN sendiri.

“Sudah jelas ada perintah partai disitu (mengamankan) untuk se­mua kader,” tegasnya.

Terkait dengan adanya penola­kan dari terhadap rekomendasi yang dikeluarkan oleh DPP, Abas merespon dengan santai sambil menegaskan, jika dinamika yang terjadi di DPD Kabupaten Buru Selatan merupakan hal yang biasa terjadi.

“Yang mereka inginkan itu kan Muhamad Mukhadar dan La Hamidi yang dari sisi pendaftaran pun tidak, lalu bagaimana mau dapat rekomendasi,” ujarnya.

Jika kedapatan ada kader yang tidak patuh pada rekomendasi DPP, maka tentusaja ada sanksi yang diberikan, baik sanksi ringan sampai yang berat.

“Soal itu ada sanksi, ya jelas sudah pasti,” tandasnya.

Tolak

Sementara itu, DPD PAN Kabu­paten Bursel menolak dengan tegas rekomendasi Partai Amanat Nasional ke Kandidat Safitri Malik dan Gerson Selsily dengan alasan tidak sesuai dengan keinginan DPD dan DPC se Kabupaten Bursel.

Ketua DPD PAN  Bursel, Fadly Solisa kepada Siwalima menga­takan, terkait dengan persoalan rekomendasi yang dikeluarkan oleh DPP PAN tanggal 30 Juli lalu, DPD PAN Bursel tidak bermaksud untuk melawan keputusan itu, tetapi proses itu tidak sesuai de­ngan keinginan akar rumput, karena itu rekomendasi DPP harus ditolak.

“Keputusan rekomendasi itu tidak sesuai dengan keinginan DPD dan DPC se Kabupaten Buru Selatan, Maka katong tolak reko­mendasi yang diberikan ke pasangan Safitri Malik dan Gerson Selsily,” ujarnya, Rabu (05/8).

Solisa menegaskan, seharus­nya rekomendasi yang dikeluarkan oleh DPP harus berasal dari bawah atau akar rumput yang selama ini berjuang mempertahankan basis suara di Bursel, yang kemudian dijawab oleh elit di DPP.

“Itu mestinya dari bawah, naik sampai ke DPP dan diputuskan bukan sebaliknya,” tegasnya.

Sikap ini dilakukan DPD PAN Bursel lantaran, DPD dan DPC sepakat untuk mendorong salah satu kader yaitu La Hamidi yang selama ini banyak memberikan kontribusi dalam membesarkan PAN di Bursel  untuk maju dalam kontestasi pilkada di Bursel.

“Katong dorong ini adalah kader PAN yang memiliki kontribusi yang jelas kepada PAN di Buru Serlatan yaitu La Hamidi wakil ketua DPRD Kabupaten Buru Selatan untuk maju,” tuturnya.

Menurut Solisa, pengurus DPD PAN Bursel tidak pernah takut untuk dipecat atau diberhentikan dari kepengurusan partai, sebab tindakan yang dilakukan bukan melanggar aggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai, melainkan hanya keputusan partai.

Solisa mengakui, pihak DPD PAN Bursel tidak pernah dihubungi oleh DPP terkait dengan proses rekomendasi, sehingga DPD PAN Bursel tidak pernah mengetahui hal itu, namun tiba-tiba rekomen­dasi tersebut dikeluarkan oleh DPP, padahal DPD dipanggil sebagai struktur partai yang akan mela­kukan pilkada didaerah.

Terhadap sikap penolakan itu, DPD PAN Bursel langsung me­nyambangi kediaman Wakil Ketua Umum DPP PAN, Yandri Susanto dan telah menyampaikan semua yang menjadi dasar penolakan terhadap keputusan DPP berkaitan dengan rekomendasi.

“Kami telah mengambil langkah dengan mengkonfirmasi langsung ke DPP dengan bertemu langsung wakil ketua umum DPP bapak Yandri Susanto dikediamannnya,” terangnya.

Atas pertemuan itu, Susanto kata Solisa meminta untuk dilakukan komunikasi dengan partai lain seperti Golkar. (Cr-2)