DOSEN merupakan sosok yang penting dalam meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan tinggi. Perannya dalam menjadikan mahasiswa sebagai lulusan terbaik dan pemimpin di masa depan yang cemerlang ialah tugas yang semestinya dilaksanakan para dosen. Mereka inilah sosok pendorong dan inspirator bagi mahasiswanya. Oleh karena itu, dosen penggerak—yang menjadi salah satu unsur utama dalam program Kampus Merdeka— merupakan sosok yang memberikan dampingan, fasilitasi, maupun teladan bagi mahasiswa di perguruan tinggi.   Kampus merdeka Kampus merdeka ialah bagian dari kebijakan merdeka belajar yang digagas Kemendikbudristek. Program ini memberikan keleluasan kepada mahasiswa untuk belajar dan meningkat kemampuannya dalam bidang apa saja yang menjadi minatnya dari institusi lain selain kampus tempatnya belajar. Kampus merdeka merupakan wahana untuk memberikan peluang besar kepada mahasiswa menjadi pembelajar sejati. Mereka dapat mengisi kesempatan ini untuk menjadikan dirinya sebagai intelektual yang peduli bagi masyarakat dan lingkungannya, yakni meminjam istilah Antonio Gramsci— intelektual organik yang senantiasa bergerak untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya. Dalam konteks inilah, dosen sebagai penggerak yang memfasilitasi mahasiwa menjadi faktor yang penting.

Dosen penggerak diperlukan karena dua hal; pertama, era digital dengan keberlimpahan data dan informasi merupakan potensi dan kesempatan bagi mahasiswa untuk menjadi hebat. Namun, hal itu memerlukan dosen penggerak yang memandu agar kemajuan teknologi informasi yang dahsyat ini tetap berkontribusi positif bagi peningkatan kompetensi dan kapabilitas mahasiswa. Kedua, sebagian besar mahasiswa memerlukan pendampingan motivasi untuk membantu dirinya maju dan hebat. Banyak mahasiswa yang terhalang maju karena kekurangan inisiatif, motivasi, dan inspirasi dalam menjadikan dirinya cerdik pandai. Dalam konteks ini, dosen penggerak mendapatkan tempat atau memiliki posisi tepat bagi mahasiswa untuk meniti peta jalan sukses dan kebermanfaatan bagi kemanusiaan. Sebenarnya potensi para mahasiswa di berbagai bidang itu tidak perlu diragukan. Pada dasarnya mereka memiliki potensi dan bakat yang beragam dan besar baik dalam bidang ilmu-ilmu sosial dan eksakta. Persoalannya adalah bagaimana potensi dan bakat itu diaktualisasikan sehingga terwujud sosok mahasiswa yang kompeten, kapabel, dan profesional di bidangnya. Peran menemukan dan memfasilitasi mahasiswa agar potensi teraktualisasi secara nyata ada pada diri dosen sebagai penggerak. Ketiga, kampus merdeka yang digagas mas Menteri Nadiem memer­lukan banyak dosen penggerak untuk merealisasikan­nya. Karena mahasiswa perlu difasilitasi untuk berkreasi dan berinovasi di dalam dan di luar kampus, yang mana hal ini memerlukan dosen yang memiliki gagasan dan kemampuan menggerakkan, baik berupa pemikiran yang visioner dan aplikatif maupun solusi untuk problematika yang hadir di masyarakat.

Peran dosen penggerak Jim Ife (1995:117-127) membahas peran-peran pekerja sosial yang meliputi peran fasilitator, edukasi, representasi, dan teknis. Peran-peran ini diperuntukkan bagi pekerja sosial dalam program-program sosial dan pemberdayaan untuk kesejahteraan masyarakat. Melalui peran ini, diharapkan masyarakat dapat diberdayakan dan mampu menolong dirinya dalam memenuhi kebutuhannya. Peran ini dapat diadopsi para dosen dalam menginspirasi dan memotivasi mahasiswa untuk menjadi kreatif dan inovatif serta berkarya untuk kemanfaatan bagi masyarakat. Peran dosen sebagai fasilitator ialah bahwa mereka memberikan dan mengaktifkan semangat, potensi, talenta serta kekuatan dari para mahasiswa untuk melakukan perubahan-perubahan positif di masyarakat. Peran ini dapat dimaknai bahwa dosen menjadi sumber inspirasi, melaksanakan pemberian motivasi, mewujudkan kondisi yang memungkinkan tumbuh dan berkembangnya talenta-talenta, serta berdiskusi untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan para mahasiswa.

Peran dosen sebagai edukasi adalah bahwa mereka memberikan proses pembelajaran yang mencerdaskan dan penuh keadaban. Mahasiswa benar-benar diberikan pembelajaran baik secara teoretis dan praktik untuk peningkatan kompetensinya. Metode dan buku teks-teks yang beragam serta berkualitas menjadi bagian penting dalam proses edukasi ini.

Dosen juga menganjurkan kepada mahasiswa untuk mengikuti seminar, workshop dan pelatihan yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan­nya. Hal itu juga sebagai bagian dari tuntutan kam­pus merdeka. Dosen penggerak juga memberikan informasi tentang seminar dan pelatihan yang berkualitas untuk meningkatkan kemampuan ma­hasiswa. Dosen dapat memberikan akses seluas-luasnya untuk sumber informasi sehingga maha­siswa mendapatkan data yang valid dan kredibel. Hal ini juga diharapkan menjadikan mahasiswa itu memiliki kemampuan analisis yang tepat dan cerdas karena didukung dengan data yang valid.

Baca Juga: Urgensi Regulasi Telemedicine dalam Pelayanan Kedokteran

Peran dosen sebagai representasi adalah mereka mendorong mahasiswa tumbuh dan berkembang dengan kesadaran sebagai bagian dari warga global. Dalam kaitan ini mahasiswa perlu memiliki pemikiran global dan berinteraksi dengan warga dunia lainnya dalam tukar gagasan dan inovasi dalam balutan kolaborasi. Dengan begitu, akan lahir karya-karya dari mahasiswa yang mengglobal dan memiliki dampak yang luas untuk kemanusiaan. Peran representasi ini juga dosen perlu mempromosikan mahasiswa di berbagai event atau kompetisi, sehingga memiliki kebiasaan untuk selalu siap berlomba dan adu gagasan dengan beragam individu dari berbagai perguruan tinggi di dalam maupun di luar negeri. Hal lain yang penting juga adalah dibuatkan dan diberikan akses kemitraan baik pada aspek riset, publikasi maupun karya-karya lainnya. Dengan demikian para mahasiswa memiliki jejaring yang banyak dan mudah diakses untuk peningkatan kompetensi mereka.

Peran dosen sebagai teknis adalah mereka dapat membekali kemampuan mahasiswa dalam riset akademis maupun partisipatif, kemampuan berbahasa asing dan literasi digital, keterampilan berkomunikasi dan menyusun gagasan serta proposal program kegiatan, melaksanakan dan mengorganisasi kegiatan pengabdian masyarakat serta penulisan akademik. Peran-peran tersebut di atas dapat memperkuat dan memfasilitasi tri dharma perguruan tinggi dalam bidang pengajaran, penelitian dan pengabdian. Dosen memfasilitasi pembelajaran di luar program studi, magang, kaloborasi penelitian dan publikasi di dalam maupun luar negeri, serta pengabdian negara di desa, kota bahkan di negara lain. Peran-peran ini diharapkan dapat melahirkan lulusan perguruan tinggi yang kapabel dan berkemampuan tinggi serta komunikatif.

Sekali lagi, peran dosen penggerak menjadi bagian penting dari program kampus merdeka bagi para mahasiswa. Kampus merdeka akan sukses, salah satunya, dengan peran yang optimal dari dosen-dosen yang berkualitas sekaligus penggerak. Semoga. Oleh: Muhtadi  Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta, Wakil Ketua II Asosiasi Pembangunan Sosial Indonesia (APSI).