AMBON, Siwalimanews – Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Ambon Jhon Slarmanat mengaku, kenaikan harga kebutuhan pokok di Maluku dipastikan tidak dapat dihindari, pasca kebijakan pemerintah menaikan harga bahan bakar minya.

Pasalnya, sekitar 80 persen kebutuhan bahan pokok di Ambon, dipasok dari luar Ambon, bahkan Maluku.

Hal ini tentu akan berpengaruh pada harga jualnya, pasca kenaikan BBM.

“Kita tidak bisa pungkiri, itu dampak dari kenaikan BBM. Karena kebutuhan pokok 80 persen itu dipasok dari luar Kota Ambon. Selain dampak itu, disisi lain, cuaca ekstrim berkepanjangan yang terjadi, juga berpengaruh pada beberapa komoditi, terutama hasil pertanian, seperti cabe, sayuran, itu akibat dari kendala yang dialami petani gagal panen dan lainnya,” jelas Slarmanat kepada wartawan, di Balai Kota, Jumat (16/9).

Walaupun demikian, pihaknya berjanji akan terus melakukan pemantauan harga kebutuhan pokok, sekaligus menjaga jangan sampai terjadi kelangkahan stok kebutuhan pokok di pasaran. Untuk menginterfensi itu, maka telah buat beberapa kebijakan, baik oleh provinsi, dan juga kota, dengan melakukan operasi pasar.

Baca Juga: Jaksa Siapkan Dokumen Audit Kasus Korupsi RSUD Haulussy

Paling tidak, itu dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan mengimbangi harga kebutuhan pokok, pasca kenaikan BBM.

“Ketika harga BBM naik, maka harga kebutuhan pokok turut naik, maka akan ada aksi yang akan dibuat, yang sekaligus kita turunkan inflasi di Kota Ambon,” cetusnya. (S-25)