AMBON, Siwalimanews – Sejumlah Pedagang Pasar Apung minta kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Ambon, untuk menutup kawasan reruntuhan gedung putih pasca dilakukan pembongkaran.

Permintaan itu bukan tanpa alasan, sebab hingga saat ini masih banyak pedagang yang berjualan di lokasi itu, sementara sebagian pedagang lagi sudah dipindahkan ke pasar apung.

Aktivitas para pedagang yang masih menghuni lokasi itu, hingga membuat pendapatan para pedagang yang telah dipindahkan ke pasar apung menurun drastis.

“Memang banyak masyarakat yang tahu sudah dibuka lokasi pasar apung sejak lima bulan yang lalu, namun masih ada pedagang lain yang berjualan di lokasi rerentuhan sehingga pendapatan kita turun drastis,” ungkap Hj Pia kepada Siwalimanews di Ambon, Senin (25/10).

Menurutnya, pihak Disperindag harus menutup lokasi tersebut, sebab sebagian besar pedagang gedung putih masih tetap berjualan di lokasi itu.

Baca Juga: Tim Satops Lapas Sidak Kamar Warga Binaan

“Banyak pedagang pasar apung yang masih berjualan pada area bekas gedung putih, sehingga pengunjung yang datang lebih memilih lokasi tersebut dari pada ke pasar apung,” ucapnya.

Lokasi baru yang diberikan Pemkot Ambon bagi pedagang Gedung Putih di pasar apung harus ditempati oleh mereka, bukannya tetap berjualan di lokasi reruntuhan atau tempat lain.

“Waktu belum ada listrik, mereka  desak PLN dan pemkot untuk pasang listrik, sekarang sudah difasilitasi dengan listrik, malah tidak digunakan,” tandasnya dengan nada kesal.

Alfi pedagang baju dikawasan pasar apung juga minta pihak Disperindag untuk secepatnya mengatasi masalah ini.

“Bagaimana kita mau jualan dengan baik, sementara pedagang pasar apung lainnya memilih lokasi yang lain untuk berjualan. Mereka yang untung, dan kita yang dirugikan, kalau terus-terusan dibuka, maka kita akan rugi apalagi ini sudah mendekati akhir tahun,” cetusnya.

Ia juga minta, Disperindag harus mengambil langkah tegas untuk menindak pedagang yang tidak mau berjualan pada lokasi pasar apung yang sudah dibangun pemkot.

“Kasihan anggaran sudah dikeluarkan dengan begitu besar untuk lokasi pasar apung, namun masih banyak yang belum menempatinya,” tutur Alfi.

Pedagang Baju lainnya Jubaidah juga meminta agar akses jalan masuk pada lokasi di pasar apung untuk diperlebar.

“Kita mau jalan masuk saja sangat sempit, karena ada pedagang cili dan tomat yang berjejeran di depan lokasi masuk,” imbuhnya.

Ia minta, Disperindag untuk memberikan informasi bagi pedagang yang berjualan di lokasi  pasar apung agar bisa memberikan ruang bagi akses masuk para pengunjung.

“Kalau terlalu sempit, katong bisa bajalan lalu kanal barang- barang jualan yang ada yang mereka taruh, makanya jalan masuknya harus diperlebar secepatnya,” pinta Jubaidah dengan dialeg Ambon yang kental. (S-51)