AMBON, Siwalimanews – Dinas Komunikasi Informasi dan Persandian Kota Ambon, meluncrkan aplikasi untuk menganalisis potensi konflik melalui informasi lewat intenet, media sosial, berita online, dan kelompok informasi masyarakat.

Apilikasi yang diluncurkan oleh Walikota Ambon Bodewin Wattimena di Balai Kota, Senin (5/12) itu diberi nama Si Marinyo.

“Aplikasi ini mampu menganalisis, baik itu media sosial maupun lainnya, yang nantinya akan terbentuk di seluruh desa/negeri dan kelurahan. Selaku pemimpin saya berikan apresiasi kepada Universitas Soegijapranata Semarang, dan Diskominfo yang merupakan pionir,” ujar walikota saat meluncurkan aplikasi itu.

Menurut walikota, aplikasi ini merupakan inovasi yang dibuat Diskominfo dengan tujuan, mempermudah masyarakat dan juga pemerintah dalam mengakses informasi, sekaligus meminimalizir konflik yang berkembang.

“Melalui aplikasi ini akan terlaksana secara baik dan bermanfaat secara luas. Oleh sebab itu, secara khusus saya berikan apresiasi secara utuh kepada kadis bersama dengan seluruh tim yang mengerjakan aplikasi ini, karena ini launching pertama yang menghadirkan seluruh stakeholder secara lengkap,” ujar walikota.

Baca Juga: PUPR Hadirkan Inovasi Lacak Bangunan

Peluncuran aplikasi ini kata walikota, merupakan upaya merawat kebersamaan Hidup Orang Basudara di Kota Ambon. Pengalaman pahit terkait dengan konflik bernuansa sarah, menjadi pengalaman berharga, agar tidak terulang kembali.

“Nah karena itu berbgai upaya kita lakukan, sistem pencegahan dini salah satunya dengan memberikan ruang yang cukup kepada masyarakat untuk berkomunikasi dengan pemerintah. Karena komunikasi merupakan salah satu strategi kita untuk meminimalizir potensi konflik,” ungkap walikota.

Walikota berharap, dengan aplikasi ini, tentu dapat berjalan dengan baik, dan tentunya memiliki manfaat bagi masyarakat kota ini, guna meminimalizir konflik yang dipicu lantaran kurang adanya komunikasi yang baik antar masyarakat dengan pemerintah, dan antara masyarakat dengan masyarakat.

“Si Pelik dan Si Marinyo ini diharapkan pada waktunya akan dapat menjadi solusi bagi kita untuk meminimalizir potensi konflik di Kota Ambon,” harap walikota. (S-25)