AMBON, Siwalimanews – Pengunduran diri Direktur Utama Bank Maluku Malut Arief Burhanudin Waliulu dipastikan akan berdampak pada internal bank itu sendiri.

“Bagaimanapun pimpinan yang definitif sangat diperlukan untuk menjaga roda perusahaan atau perbankan. Jadi kalau level pemimpinan yang mundur seperti ini, harus ada langkah-langkah yang diambil pemegang saham apakah itu RUPS atau lainnya,” tandas Akademisi Ekonomi Unpatti, Erly Leiwakabessy, kepada Siwalimanews melalui telepon selulernya, Jumat (16/10).

Selain itu, Dewan Komisaris Bank Maluku Malut juga harus melakukan pertemuan atau rapat untuk mengantisipasi masalah internal jangka pendek, serta penunjukan pelaksana tugas dirut dan lain-lain, namun harus juga memperhitungkan hal-hal bagaiamana pengelolaan jasa keuangan.

Apalagi Bank kebangaan orang Maluku harus diatur dengan baik, bukan saja yang berhubungan dengan masalah-masalah financial keuangan, namun juga berhubungan dengan kebangaan orang Maluku dan Maluku utara.

“Kalau saya jadi pimpinan saya tidak akan mengundurkan diri, namun saya akan berjuang untuk menyelenggarakan semua pekerjaan yang berhubungan dengan kelangsungan perbankan maupun kebangaan orang Maluku,” ucapnya.

Baca Juga: DPRD Desak Gubernur Beri Penjelasan ke Publik

Menurutnya, tanggungjawab besar untuk mengembangkan kemajuan bank ini ada pada direktur utama, untuk itu secepatnya harus dilakukan RUPS untuk memilih dirut yang baru.

Gubernur juga sebagai pemegang saham mayoritas, harus mengambil langkah cepat bersama pemegang saham yang lain untuk menyelesaikan masalah ini sebagai langkah antisipatif, sebab bagaimanapun juga bank kebanggan orang Maluku dan Malut ini tidak boleh dibiarkan seperti ini.

“Saya tidak tahu pertimbangan individual apa yang mendorong beliau mengundurkan diri tetapi dengan kemampuan yang seperti beliau miliki harus bertahan, mungkin juga ada skandal-skandal lain sehingga dirut pilih mengundurkan diri,” ujarnya.

Bisa saja dirut melihat prospek kedepan untuk bisnis perbankan di Maluku dengan adanya covid-19 ini, bisa saja merupakan tantangan yang sangat berat yang tidak bisa dihadapi.

Dengan demikian banyak hal yang harus diatasi karena persaingan pasar keuangan. Pasalnya, untuk kondisi perbankan saat ini harus dihadapi dengan segudang cara yang mampu untuk menyelesaikan masalah. Apalagi persaiangan lembaga keuangan bank maupun non bank makin hari makin berat.

“Selain masalah internal perbankan, mungkin ada perhitungan-perhitungan lain yang dipertimbangan pak Waliulu untuk tentukan langkah beliau untuk mengundurkan diri,” imbuhnya.

Dekan Fakultas Ekonomi Unpatti ini berharap, dirut kedepan harus punya dedikasi yang luar biasa sebagai anak Maluku untuk tidak mempertimbangkan hal-hal yang terlalu bersifat emosional dan kepentingan finasial semata, tetapi melihat bahwa bank ini merupakan bank kebangaan orang Maluku yang harus dibangun dengan semangat yang luar biasa dari Pattimura Pattimura muda. (Mg-5)