AMBON, Siwalimanews – Plt Direktur RSUD dr M Haulussy, Adonia Rerung memastikan seluruh poliklinik kembali beroperasi secara normal.

Rerung mengaku sebelumnya poliklinik di RSUD Haulussy ditutup beberapa kali akibat dari persoalan hak dokter spesialis yang belum dibayarkan.

Namun, sejak ditunjuk Gubernur sebagai Plt Di­rektur maka dirinya telah melakukan pertemuan de­ngan semua dokter spesialis dan dise­pakati agar seluruh poliklinik kem­bali berope­rasi.

“Poliklinik memang ta­nggung jawab spesialis rumah sakit dan udah diatur kembali jam buka dari pagi sampai selesai, artinya poli­klinik sudah kembali berjalan normal,” ujar Rerung kepada Siwalima melalui telepon selulernya, Sabtu (27/1)

Kendati telah beroperasi kem­bali, Rerung mengaku jika ada beberapa poliklinik yang masih mengalami kendala terkait stok obat yang dibutuhkan.

Baca Juga: KPU Maluku Ditunjuk Ambil Alih Tugas KPU Aru

Kendala tersebut kata Rerung menjadi fokus perhatian pihaknya dan sedang dibenahi agar dalam dekat stok obat di RSUD kembali tersebut.

“Untuk kendala distok obat kita sedang dibebani sekarang, mudah-mudahan dalam waktu dekat semuanya selesai, agar masyarakat dapat dilayani dengan baik kembali,” tuturnya.

Terapkan SIM RS

Rerung juga memastikan pihaknya akan segera menerapkan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM-RS).

Hal ini diungkapkan Rerung merespon permintaan pimpinan Komisi IV DPRD Maluku agar rumah sakit milik pemerintah daerah itu segera menggunakan SIM RS guna memperbaiki tata kelola.

Dia mengaku, penggunaan SIM RS sangat penting bagi rumah sakit dengan tujuan meminimalisir potensi kerugian dalam setiap operasional RSUD Haulussy kedepannya.

“SIM RS memang sangat penting agar meminimalisir kerugian karena bisa terlihat biaya-biaya yang muncul, pemborosan dimana tetapi yang lebih penting juga kita akan irit penggunaan kertas karena sistim akan terkoneksi antar ruangan,” ungkap Rerung.

Untuk menerapkan SIM RS lanjut Rerung, saat ini sedang dilakukan pelatihan penggunaan SIM RS oleh tim dan diharapkan secepatnya diberdayakan, meskipun masih mengalami kendala pada sarana pendukung.

Namun, sebagai pimpinan rumah sakit, pihaknya telah mendesak agar SIM RS tetap berjalan. “Saya sudah memerintahkan agar tetap jalan apa adanya nanti seiring berjalannya waktu kekurangan itu kita dibenahi tetapi harus dimulai. Kalau tidak sekarang kapan lagi,” tegasnya. (S-20)